Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) telah menjadi minimarket terbesar kedua di Indonesia. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, ekspansi-ekspansi yang dilakukan oleh AMRT bertujuan dalam rangka untuk meningkatkan penetrasi pasar.
"Sehingga ke depannya bisa meningkatkan kinerja benar-benar secara berkesinambungan," ungkap Nafan kepada Kontan.co.id, Rabu (13/12).
Nafan bilang, sentimen pemilihan umum (Pemilu) yang akan mendorong kinerja AMRT, karena adanya peningkatan konsumsi domestik.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwanii mengatakan, AMRT memiliki prospek yang positif menjelang akhir tahun, salah satunya didukung oleh Natal dan tahun baru (Nataru) dan pemilu.
"Kemungkinan tinggi window dressing bulan ini juga berpotensi mendorong sahamnya," kata Arjun kepada Kontan.co.id, Rabu (13/12).
Baca Juga: Sumber Alfaria Trijaya Terus Menambah Gerai, Intip Target Harga Saham AMRT
Analis Mirae Asset Sekuritas Rut Yesika Simak mengatakan, dengan pemilihan produk, jaringan distribusi yang kuat, dan staf yang terlatih membuat AMRT berhasil menjadi minimarket terbesar kedua di Indonesia.
"AMRT juga telah menciptakan peluang bagi UKM lokal, yang memungkinkan UKM lokal menjual produknya baik di dalam toko Alfamart maupun di depan toko, sehingga memberdayakan masyarakat lokal," kata Rut Yesika dalam riset 12 Desember 2023.
Pada sembilan bulan pertama 2023, Rut Yesika melihat perkembangan grup Alfamart cukup pesat. AMRT berkembang sebesar 9,1% year on year (YoY) menjadi memiliki 21.828 toko.
Pertumbuhan Alfamidi jauh melampui pertumbuhan grup Alfamart, yang dibukukan meningkat senilai 23,1 YoY menjadi 2,781 toko didukung oleh penambahan 379 toko grup Lawson pada sembilan bulan pertama 2023.
Baca Juga: Dari Sejumlah Saham Big Caps Ini, Mana yang Dijagokan Analis?
"Kami yakin perluasan gerai Lawson akan terus berlanjut, didorong oleh meningkatnya permintaan akan produk ready-to-eat (RTE) dan ready-to drink (RTD) seiring dengan pulihnya mobilitas masyarakat pascapandemi," tuturnya.
Selain itu, AMRT memanfaatkan beragam format ritel bersamaan dengan proses pembelian terpusat untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pertama, terdapat Alfamart dan Alfamidi yang secara strategis ditujukan untuk masyarakat kelas menengah.
Kedua, Lawson menawarkan konsep khas toko serba ada Jepang, yang menyediakan berbagai pilihan makanan Jepang dan Korea, termasuk makanan dan minuman siap saji.
Ketiga, Dan+Dan menjual suplemen kecantikan, kosmetik, perawatan kulit, dan produk perawatan kecantikan lainnya. Terakhir, Alfa X yang menyediakan co-working space, entertainment, serta common space.
Baca Juga: Mengalap Berkah Emiten Ritel di Akhir Tahun
Banyaknya gerai yang dioperasikan oleh AMRT ini dapat menjadi hambatan bagi calon pesaing. Jaringan yang luas ini tidak hanya memberikan kenyamanan dan aksesibilitas kepada konsumen tetapi juga membuat sistem distribusi yang efisien dan manajemen rantai pasokan yang kuat.
"Kami yakin, adanya jaringan toko yang luas itu bisa signifikan menjadi hambatan yang dihadapi oleh pendatang baru di pasar," jelasnya.
Ke depannya, Rut memproyeksikan bahwa AMRT tidak hanya mempertahankan pangsa pasarnya namun juga terus berkembang, khususnya di kategori toko tingkat menengah.
"Tren ini penting bagi pertumbuhan Alfamart di masa depan, tidak hanya dari segi jumlah gerai tetapi juga karena margin yang lebih tinggi," paparnya.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Ritel yang Bakal Diuntungkan Momentum Libur Nataru
Rut memperkirakan akan terjadi penambahan sekitar 1.600 toko pada tahun 2024, dengan pertumbuhan paling besar diperkirakan terjadi pada segmen grup MIDI.
Meskipun terdapat tantangan seperti pandemi dan meningkatnya laju inflasi di Indonesia, AMRT telah melewati tekanan inflasi dengan mencatat pendapatan bersih tertinggi pada tahun 2022 sebesar Rp 96,2 miliar atau tumbuh 14,2% YoY.
"Kami juga mengantisipasi bahwa AMRT dapat memperoleh manfaat lebih besar dari kegiatan kampanye pemilu ke depan, terutama jika pemilu dilakukan dalam dua putaran," kata Rut.
Sementara itu, di periode Januari–September tahun ini, AMRT sukses mencetak laba bersih sebesar Rp 2,19 triliun atau bertumbuh 25,1% YoY. Penjualan AMRT tumbuh 10,9% yoy menjadi Rp 80,02 triliun pada Januari-September 2023 yang didukung oleh SSSG sebesar 4,5%YoY. Ini sejalan dengan SSSG panduan AMRT tumbuh sebesar 5% untuk tahun 2023.
Rut merekomendasikan trading buy pada saham AMRT dengan target harga Rp 3.200 per saham. Sementara Nafan merekomendasikan accumulate pada saham AMRT dengan target harga Rp 2.970 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
