kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Spekulasi rapat OPEC tarik ulur harga minyak


Kamis, 24 November 2016 / 18:57 WIB
Spekulasi rapat OPEC tarik ulur harga minyak


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pergerakan harga minyak mentah WTI semakin fluktuatif jelang pertemuan OPEC pekan depan. Sinyal di pasar pun masih tarik ulur membuat harga sulit kembali bergerak unggul meski masih bertahan di atas level US$ 45 per barel.

Mengutip Bloomberg, Kamis (24/11) pukul 17.27 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Januari 2017 di New York Mercantile Exchange tergelincir tipis 0,06% di level US$ 47,93 per barel dibanding hari sebelumnya. Walau dalam sepekan terakhir harga sudah melambung 4,24%.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures mengatakan sebenarnya di awal perdagangan harga minyak WTI sempat berhasil naik. Hal ini berkat dukungan penurunan stok minyak mingguan AS. Laporan Energy Information Administration (EIA) stok minyak AS turun 1,26 juta barel minggu lalu yang mana ini merupakan penurunan pertama dalam empat pekan terakhir.

Di tengah tingginya tekanan akibat perhatian pasar yang sepenuhnya tertuju pada pertemuan OPEC pekan depan, jelas ini merupakan angin segar. Hanya saja memang sentimennya belum cukup kuat untuk membuat harga minyak mentah WTI pertahankan kenaikannya.

“Sebenarnya pergerakan harga cenderung stagnan sebab minim kepastian dari rapat OPEC tapi tekanan turun memang cukup besar,” kata Deddy.

Spekulasi terus berkembang di pasar global mengenai hasil rapat OPEC nantinya. Sampai saat ini pasar masih menanti kepastian apakah benar akan tercapai kesepakatan antar produsen OPEC mengenai pemangkasan produksi.

Terbaru sebenarnya pasar sedang disuntik sentimen positif, Perdana Menteri Irak, Haider Al-Abadi mengatakan Irak akan setuju untuk ikut memangkas produksi sekitar 900.000 barel per hari.

Namun, Rusia sendiri nampaknya enggan memangkas produksi. Padahal Arab Saudi dan 14 negara yang tergabung dalam OPEC berharap, Rusia turut serta memangkas produksinya. Sampai saat ini, Rusia masih bersedia untuk menahan angka produksi tapi tidak memotongnya.

Pasar kini sedang menanti pertemuan Menteri Energi Rusia, Alexander Novak dengan delegasi OPEC lainnya pada Senin (28/11) depan, tapi ia belum memastikan akan hadir dalam rapat OPEC. “Maka selama spekulasi ini terus berkembang, pergerakan harga minyak belum akan signifikan,” tebak Deddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×