CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.879   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.141   -73,55   -1,02%
  • KOMPAS100 1.093   -10,03   -0,91%
  • LQ45 872   -3,51   -0,40%
  • ISSI 215   -3,49   -1,60%
  • IDX30 447   -1,05   -0,23%
  • IDXHIDIV20 540   0,91   0,17%
  • IDX80 125   -1,17   -0,92%
  • IDXV30 135   -0,50   -0,37%
  • IDXQ30 149   -0,06   -0,04%

Market masih meragukan OPEC, minyak tertekan lagi


Kamis, 24 November 2016 / 08:42 WIB
Market masih meragukan OPEC, minyak tertekan lagi


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Harga kontrak minyak dunia kembali menurun pada transaksi perdagangan semalam (23/11) di New York. Berdasarkan data CNBC, pada pukul 14.35 waktu New York, harga kontrak minyak jenis Brent mengalami penurunan 18 sen menjadi US$ 48,94 per barel. Pada transaksi sebelumnya, minyak Brent sempat mendaki ke level US$ 49,42 sebarel.

Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) turun 7 sen menjadi US$ 47,96 per barel setelah sebelumnya naik ke posisi US$ 48,30 per barel.

Harga minyak berhasil meminimalisir penurunan setelah Irak mengatakan pihaknya bersedia untuk mengemban tanggungjawab atas rencana pemangkasan produksi minyak OPEC. Apalagi, data pemerintah AS menunjukkan, cadangan minyak mereka turun pada pekan lalu.

Namun, kenaikan minyak terbatas oleh keraguan investor bahwa OPEC akan menyepakati jumlah pemangkasan produksi yang cukup besar sehingga berdampak signifikan pada masalah melimpahnya cadangan minyak global.

Kesepakatan OPEC menghadapi potensi kemunduran seiring pernyataan Irak. Baghdad mengatakan, negaranya saat ini sangat membutuhkan pemasukan dari minyak untuk memerangi kelompok militan Islamic State.

Namun, perdana menteri Haider al-AbadiĀ  mengatakan kepada reporter pada Rabu (23/11) kemarin di Baghdad, bahwa Irak bersedia memangkas produksi minyaknya dengan mengambil bagian dalam rencana OPEC untuk mengurangi suplai minyak global dan mengerek harga minyak.

Pernyataan Abadi merupakan indikasi paling jelas sejauh ini bahwa Baghdad akan mendukung rencana OPEC untuk memangkas produksi sebesar 4% menjadi 4,5% saat menggelar pertemuan di Vienna, 30 November mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×