Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot diproyeksi dapat kembali menguat pada perdagangan hari ini (17/9). Kombinasi sentimen eksternal dan internal mampu menopang rupiah.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penyataan Federal Reserve yang dovish masih jadi katalis positif bagi mata uang Garuda.
"Kemungkinan The Fed masih akan pesimis dan bersikap untuk mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter dalam waktu yang lebih lama," kata Ariston kepada Kontan.co.id, kemarin (16/9).
Alhasil, dolar Amerika Serikat (AS) pun akan melemah dan berdampak positif bagi aset berisiko seperti rupiah. Belum lagi, stimulus AS diharapkan bisa ikut mendorong pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Rupiah ditutup naik tipis 0,01% ke Rp 14.843 per dolar AS pada Rabu (16/9)
Dari dalam negeri, pelaku pasar juga menanti hasil rapat Bank Indonesia (BI). Namun, Ariston masih memperkirakan bank sentral Indonesia tersebut tetap mempertahankan suku bunga acuan alias BI 7-Day Reserve Repo Rate di level 4%.
"Kalau memang The Fed sesuai dengan ekspektasi pasar, maka rupiah bisa saja menguat terhadap dolar AS dengan potensi pergerakan Rp 14.750 per dolar AS hingga Rp 14.900 per dolar AS," pungkas Ariston.
Asal tahu saja, kemarin (16/9) kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,01% ke Rp 14.843 per dolar AS. Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,17% ke level Rp 14.844 per dolar AS, setelah di hari sebelumnya berada di Rp 14.870 per dolar AS.
Selanjutnya: Wall Street melambung di tengah harapan dukungan dari arah kebijakan The Fed
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News