Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pergerakan pasar saham dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan dipengaruhi sentimen ekonomi dalam negeri dan juga eksternal.
Lana Soelistianingsih, ekonom Samuel Sekuritas mengatakan sentimen dari dalam negeri yang bisa mempengaruhi pasar adalah meningkatnya kegiatan usaha di kuartal I berdasarkan Survei kegiatan dunia usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia (BI).
"Perbaikan ini ditopang oleh sektor jasa, pengangkutan dan telekomunikasi," katanya dalam riset yang diterima KONTAN, Selasa (12/4).
Survei yang dilakukan BI terhadap 2,964 perusahaan di seluruh wilayah Indonesia SKDU Kuartal I 2016 mencapai 5,8%, naik dari 3,02% pada kuartal IV 2015.
Perbaikan ini juga terlihat dari kapasitas produksi terpakai yang meningkat dari 75,23% pada kuartal IV 2015 menjadi Rp 75,65% terutama di sektor listrik, gas dan air bersih. Sedangkan sektor manufaktur masih mengalami tekanan kontraksi.
Kuartal II ini kegiatan usaha diperkirakan meningkat seiring dengan faktor musiman – puasa dan lebaran.
Sedangkan sentimen dari eksternal yang akan mempengaruhi pasar menurut Lana datang menurunnya perkirakan ekonomi kawasan Asia dan Pasifik dari Bank Dunia yakni hanya tumbuh 6,3% tahun 2016, dari 6,5% tahun 2015. Perlambatan ini karena melambatnya ekonomi China.
Ekonomi China yang sedang mengalami transformasi dari ekspor ke konsumsi masyarakat dan dari manufaktur ke jasa-jasa berdampak pada negara-negara mitra dagang China di kawasan termasuk Indonesia.
Lana memperkirakan bursa Asia berpotensi menguat ditopang oleh penguatan harga minyak. Nilai tukar rupiah juga diproyeksi akan berpotensi menguat dan bergerak di kisaran Rp13.000 -Rp 13.100 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News