Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
Keengganan Johnson itu memperkuat sinyal kemungkinan Inggris akan keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apa pun.
Baca Juga: IHSG terpeleset, cermati 10 saham yang harganya turun dalam Jumat (2/8)
Robertus melanjutkan, faktor eksternal lainnya yang akan menerpa IHSG adalah kelanjutan perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, yakni Amerika Serikat dengan China.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memberi sinyal akan memberlakukan tarif baru bagi barang impor China. Dalam akun twitter resminya, Presiden Trump akan mengenakan tarif baru sebesar 10% bagi barang-barang impor China senilai US$ 300 miliar mulai 1 September, setelah negosiator Amerika Serikat dan China gagal memulai perundingan dagang antara kedua negara.
“Ini belum termasuk US$ 250 miliar yang sudah dikenakan tarif 25%," tulis Trump dalam cuitannya (1/8).
Kicauan ini pun mengejutkan banyak pihak, mengingat telah dilakukannya ‘gencatan senjata’ antara kedua belah pihak sejak Presiden Negara Adidaya tersebut bertemu dengan Presiden Negeri Tirai Bambu, Xi Jinping, di G20 Osaka pada akhir Juni silam.
Baca Juga: Analis Panin Sekuritas rekomendasikan buy saham LPKR, ini alasannya
Sementara itu, Kiswoyo Adi Joe memprediksi IHSG akan bertengger di level 6250-6500 hingga akhir Agustus 2019. “Jika IHSG turun sampai 6250, boleh lah (investor) melakukan pembelian karena prediksi range nya 6250-6500,” tutup Kiswoyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News