kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,11   -7,25   -0.78%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak sejumlah sentimen global yang memengaruhi pergerakan IHSG bulan Agustus


Minggu, 04 Agustus 2019 / 16:19 WIB
Simak sejumlah sentimen global yang memengaruhi pergerakan IHSG bulan Agustus


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama Juli 2019, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 0,52%. Meski demikian, IHSG berhasil menghijau 0,21% atau naik 13,509 poin menjadi 6390,505 di penutupan perdagangan terakhir bulan Juli (31/7).

Akan tetapi, tren penguatan ini tidak berlangsung lama. Memasuki bulan baru (1/8), IHSG tercatat koreksi 0,14% ke level 6381,542 poin. Koreksi berlanjut ke perdagangan selanjutnya dimana IHSG ditutup melemah 0,65% menjadi 6349,180 di perdagangan Jumat (2/8).

Baca Juga: Kinerja keuangan emiten pengaruhi pergerakan IHSG bulan Agustus ini

Kepala Riset Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menyebut tren pelemahan masih akan mewarnai pergerakan IHSG sepanjang bulan kemerdekaan. Salah satu penyebabnya adalah sentimen negatif dari global.

“Dari global masih banyak ketidakpastian,” ujarnya kepada Kontan.co.id (3/8).

Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi di kisaran 2% hingga 2,25% masih menjadi penyumbang depresiasi IHSG.

Penurunan suku bunga yang dilakukan The Fed memberi tanda yang kurang positif. Pernyataan Jerome Powell mengindikasikan penurunan suku bunga hanya bersifat sesaat.

“The Fed kurang bisa menjamin kelanjutan penurunan suku bunga,” ujar Robertus.

Senada dengan Robertus, Kepala Riset Narada Asset Manajemen Kiswoyo Adi Joe mengatakan bahwa IHSG masih akan cenderung melemah di Bulan Agustus ini.

Namun menurutnya, penurunan suku bunga acuan yang dilakukan oleh The Fed harusnya dapat berimbas positif terhadap pergerakan IHSG “Tapi kan kemarin The Fed baru saja menurunkan suku bunga, harusnya berefek positif,” terang Kiswoyo.

Baca Juga: IHSG diprediksi melemah di Agustus, simak saham rekomendasi analis

Selanjutnya adalah agenda Britain Exit (Brexit) yang masih berlarut-larut. Menurut Robertus, ketidakpastian Inggris keluar dari Uni Eropa pasca pergantian perdana menteri dapat memberi sentimen terhadap pergerakan IHSG.

Seperti yang diketahui, hingga saat ini Inggris belum resmi keluar dari Uni Eropa. Perdana Menteri Inggris yang baru, Boris Jonson, masih emoh berdiskusi dengan pemimpin Uni Eropa lainnya terkait negosiasi Brexit.

Keengganan Johnson itu memperkuat sinyal kemungkinan Inggris akan keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apa pun.

Baca Juga: IHSG terpeleset, cermati 10 saham yang harganya turun dalam Jumat (2/8)

Robertus melanjutkan, faktor eksternal lainnya yang akan menerpa IHSG adalah kelanjutan perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, yakni Amerika Serikat dengan China.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memberi sinyal akan memberlakukan tarif baru bagi barang impor China. Dalam akun twitter resminya, Presiden Trump akan mengenakan tarif baru sebesar 10% bagi barang-barang impor China senilai US$ 300 miliar mulai 1 September, setelah negosiator Amerika Serikat dan China gagal memulai perundingan dagang antara kedua negara.

“Ini belum termasuk US$ 250 miliar yang sudah dikenakan tarif 25%," tulis Trump dalam cuitannya (1/8).

Kicauan ini pun mengejutkan banyak pihak, mengingat telah dilakukannya ‘gencatan senjata’ antara kedua belah pihak sejak Presiden Negara Adidaya tersebut bertemu dengan Presiden Negeri Tirai Bambu, Xi Jinping, di G20 Osaka pada akhir Juni silam.

Baca Juga: Analis Panin Sekuritas rekomendasikan buy saham LPKR, ini alasannya

Sementara itu, Kiswoyo Adi Joe memprediksi IHSG akan bertengger di level 6250-6500 hingga akhir Agustus 2019. “Jika IHSG turun sampai 6250, boleh lah (investor) melakukan pembelian karena prediksi range nya 6250-6500,” tutup Kiswoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×