Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memasukkan saham tiga emiten yaitu PT Astrindo Nusantara Infrastructure Tbk (BIPI), PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), dan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) ke dalam radar Unusual Market Activity (UMA). Walau begitu, ketiga saham ini tetap bisa dipertimbangkan oleh investor.
Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto mengatakan, baik saham BIPI, BUVA, maupun BBHI pada dasarnya tetap punya daya tarik bagi investor yang berminat. Sebab, status UMA hanya berperan sebagai peringatan lantaran adanya pergerakan harga saham yang dianggap tidak wajar oleh bursa.
"Namun, bukan berarti mengharuskan kenaikan harga saham tersebut berakhir," ujar dia, Selasa (29/7).
Terlepas dari itu, William menyarankan investor untuk wait and see terhadap saham BIPI, BUVA, dan BBHI karena untuk mengantisipasi risiko dikenakannya suspensi atau penghentian perdagangan pada tiga saham tersebut.
Baca Juga: Saham BIPI, BUVA, dan BBHI Masuk Radar UMA, Simak Pergerakan Harganya
Walau demikian, saham-saham tersebut memiliki support yang bisa dijadikan entry level setelah lepas dari status UMA. William menyebut level support BIPI ada di level Rp 86 per saham, BUVA di kisaran Rp 180--186 per saham, serta BBHI di level Rp 1.270 per saham.
Dalam pengumumannya, BEI menyebut ada indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham BIPI. Sebelumnya, bursa telah mengeluarkan pengumuman UMA pada saham BIPI pada 25 April 2025 lalu.
Sementara itu, BEI menyematkan UMA pada saham BUVA lantaran adanya peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan pada emiten tersebut. BUVA juga pernah masuk ke dalam radar UMA oleh BEI melalui pengumuman tanggal 12 Februari 2025 lalu.
Baca Juga: Saham Diagnos Laboratorium (DGNS) Masuk Radar UMA di BEI, Ini Penjelasan Manajemen
Peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan juga menjadi alasan bagi BEI untuk memasukkan saham BBHI ke dalam radar UMA. Pada 14 Juli 2025 lalu BBHI sempat menyampaikan keterbukaan informasi ke BEI terkait penjelasan atas volatilitas transaksi.
Pada penutupan perdagangan Selasa (29/7), saham BIPI bergerak stagnan di level Rp 91 per saham. Saham BUVA melesat 8,38% ke level Rp 194 per saham. Adapun saham BBHI turun 1,79% ke level Rp 1.375 per saham.
Selanjutnya: Menilik Proyek Pasir Besi di Papua Rp 19 Triliun yang Diajukan ESDM ke Danantara
Menarik Dibaca: Waspadai Hepatitis, Deteksi Dini Bisa Selamatkan Hidup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News