Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
“Kita memperkirakan volumenya akan tumbuh lebih besar di semester dua, karena cuaca yang baik dan absennya agenda politik yang memberi pengaruh besar,” jelas Isnaputra dalam risetnya yang ditulis pada 17 Juni.
Rekomendasi analis
Rekomendasi hold terhadap saham INTP dinilai menjadi langkah yang tepat untuk saat ini. Harga yang sudah cukup mahal menjadi alasan utama yang menyebabkan langkah hold sebaiknya dilakukan.
Baca Juga: Begini Prospek Saham Perusahaan Semen Pasca Berakhirnya Ketidakpastian Politik
Fahressi menilai harga yang mahal ini sudah memiliki sedikit peluang untuk naik lagi. Ia berpendapat sudah tidak ada lagi tren pertumbuhan dari harga saham INTP sendiri. “Ini sudah ke price in gitu di harga yang sekarang,” jelas Fahressi.
Hal yang sama juga ditulis dalam riset Analis Mirrae Asset Mimin Halimin yang merekomendasikan untuk hold saham INTP. Ia menuliskan bahwa ada kemungkinan rebound yang akan terjadi pada saham INTP yang saat ini berada di level 22300.
Kemungkinan rebound ini karena adanya beberapa risiko seperti pertumbuhan permintaan yang lebih rendah dari permintaan dan harga batu bara yang lebih tinggi dari perkiraan.
Baca Juga: Menakar efek konsolidasi terhadap prospek sektor industri semen
Berbeda, Isnaputra lebih merekomendasikan buy untuk saham INTP ini. Dalam risetnya, ia menulis bahwa target harga INTP bisa mencapai 23100 setelah harga batu bara yang turun 3-4%.
Fahressi menargetkan harga 21800 untuk INTP hingga akhir tahun, sedangkan Mimin menargetkan saham INTP berada di level 19500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News