Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Selain itu, pekan depan juga akan ada rilis data ekonomi lainnya seperti pertumbuhan kredit, data penjualan mobil, hingga rilis neraca perdagangan. Hal ini membuat investor lebih memilih untuk wait and see.
Dessy menilai, sentimen-sentimen tersebut akan membuat IHSG melemah dengan kisaran 6.125 – 6.190.
Baca Juga: Rupiah masih melemah 0,14% ke Rp 14.017 per dolar AS
Di sisi lain, Presiden Direktur CSA Aria Santoso mengatakan, IHSG memiliki peluang untuk menguat terbatas pada perdagangan Senin ( 11/11).
Sebab, ia menilai capaian CAD untuk periode kuartal III 2019 lebih baik dibandingkan capaian tahun lalu.
Selain itu, meningkatnya kebutuhan China akan komoditas batubara serta terangkatnya harga komoditas crude palm oil (CPO) diprediksi akan membantu pergerakan IHSG.
"Selain itu, ada sentimen global yakni mengenai kemungkinan adanya perjanjian dagang di akhir tahun,” terang Aria kepada Kontan.co.id.
Untuk itu, Aria memprediksi IHSG akan lanjut menguat terbatas dengan kisaran 6.200 hingga 6.220.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News