kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Simak alasan pasangan mata uang AUD/USD terkoreksi menurut analis


Kamis, 21 Februari 2019 / 18:10 WIB
Simak alasan pasangan mata uang AUD/USD terkoreksi menurut analis


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengutip Bloomberg pada perdagangan Kamis (21/2) pasangan mata uang AUD/USD mengalami koreksi dengan turun sebesar 0.86% pada level 0.7101. Australia semakin tertekan menyusul laporan bahwa Amerika Serikat (AS) dan China mulai menjabarkan kesepakatan perdagangan untuk mengakhiri perang dagang selama tujuh bulan. 

Dikabarkan kedua belah negara membut Momerandum of Understanding (MoU) yang akan mencakup bidang termasuk pertanian, hambatan non-tarif, layanan, transfer teknologi dan kekayaan intelektual.

Analis PT. Rifan Financindo Berjangka, Puja Purbaya Sakti mengamati Australia dengan cepat merosot setelah Westpac menjatuhkan perkiraan perubahan untuk prospek kebijakan Reserve Bank of Australia (RBA). 

Gubernur RBA, Philip Lowe telah mengirim Australia jatuh pada awal Februari dengan mundur dari bias pengetatan jangka panjang bank sentral mengatakan langkah selanjutnya dalam suku bunga bisa turun atau naik.

“Masih labilnya kebijakan mengenai suku bunga acuan yang ditetapkan ini semakin membebani dollar Ausstralia untuk bisa bergerak naik pada perdagangan selanjutnya,” kata Sakti kepada Kontan.co.id, Kamis (22/2)

Australia semakin anjlok pada perdagangan hari ini karena kabar bahwa Dalian Port Group yang mengelola lima pelabuhan di China telah mengeluarkan larangan bagi batu bara asal Australia untuk masuk sana. 

Padahal dollar Australia sempat menguat tipis pada awal perdagangan hari Kamis (21/02) sehubungan dengan data ketenagakerjaan yang lebih baik dari ekspektasi serta rumor bahwa AS dan China telah mulai menyusun MoU untuk menyelesaikan konflik perdagangan mereka.

Namun, efek kedua faktor yang relatif bullish itu langsung runtuh setelah merebak kabar bahwa Dalian Port Group takkan mengizinkan batubara Australia masuk pablabuhan, meski tetap mengizinkan batubara Rusia dan Indonesia untuk diproses seperti biasa. Pelabuhan-pelabuhan lain di China juga telah meningkatkan masa clearing bagi batu bara Australia menjadi 40 hari.

Perlu diketahui, bahwa batubara termasuk merupakan komoditas ekspor terbesar kedua Australia setelah biji besi. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pengumuman ini merupakan pukulan dahsyat bagi perekonomian Australia yang akan berdampak negatif pula bagi pergerakan dollar Australia.

Di sisi lain, dollar AS juga kembali unjuk gigi hari ini. Berdasarkan Bloomberg dollar AS menguat 0,13% di level 96.579. Sehingga menekan salah satu rivalnya dollar Australia.

Sakti melihat secara analisa teknikal indikator moving average eksplonantial (EMA) dengan kondisi melebar yang menunjukkan arah harga turun. Selanjutnya pada indikator relative strength index (RSI) berada di area positif 44 yang menunjukkan kurs kurang kuat untuk naik. 

Kemudian pada indikator true strength indicator (TSI) dengan kondisi red over blue yang melebar menunjukkan kurs berpotensi lanjutkan koreksi.

“Secara umum AUD/USD masih berpotensi untuk lanjutkan koreksi pada perdagangan selanjutnya,” tutur Sakti. Ia merekomendasikan sell untuk pasangan AUS/USD selama harga diatas 0.7095 dengan level resistance antara 0.7184, 0.7205, 0.7250 dan support antara 0.7139, 0.7115, 0.7070.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×