kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Silakan simak empat isu penting hari ini


Rabu, 03 Juli 2013 / 07:21 WIB
Silakan simak empat isu penting hari ini
ILUSTRASI. Presiden Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk, Dyota Mahottama Marsudi.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sejumlah isu penting akan mempengaruhi transaksi di pasar finansial hari ini. Silakan simak.

1. Posisi IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah dalam. IHSG turun 1,02% ke 4.728,70, Selasa (2/7). Asing juga masih mencatatkan aksi jual bersih (net sell) Rp 363,64 miliar. Sementara indeks MSCI Asia Pasific naik 0,9% ke 132,01.

2. Posisi rupiah

Bank Indonesia belum bisa bernafas lega. Rupiah masih tetap  bergejolak. Kemarin rupiah mengalami tekanan ke Rp 9.940 per dollar Amerika Serikat (AS), meski di pasar uang Singapura seperti dikutip www.bloomberg.com nilai rupiah diperdagangkan lebih murah, di level Rp 9.934 per dollar AS.
Perdagangan rupiah di Singapura, sebagian besar dalam bentuk Non Delivery Forward (NDF). Ini berarti transaksi yang ada tidak mencerminkan permintaan dan penawaran lantaran kebanyakan untuk spekulasi.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Difi A Johansyah bilang,  pihaknya tidak dapat mengambil tindakan atas spekulasi terhadap rupiah di pasar NDF.

3. Posisi Wall Street

Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS melorot pada transaksi malam tadi. Mengutip situs Bloomberg, pada penutupan pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 terpeleset 0,1% menjadi 1.614,08. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,3% menjadi 14.932,41.

Lebih dari 6,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS semalam. Angka tersebut 6,9% lebih rendah ketimbang volume transaksi rata-rata tiga bulanan.

4. ADB revisi pertumbuhan ekonomi RI menjadi 5,9%

Ekonomi global yang belum pulih ditambah dengan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat. Bank Dunia pun memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari diperkirakan awal 6,2% menjadi hanya 5,9%.

Bank Dunia melihat kebijakan Pemerintah Indonesia menaikkan BBM akan menyebabkan konsumsi domestik melorot. Daya beli masyarakat di lapisan menengah dan bawah akan menyusut. "Ada risiko yang didorong melemahnya permintaan dalam negeri yang lebih besar karena dampak inflasi akibat kenaikan harga BBM bersubsidi," ujar Kepala Ekonom Bank Dunia Ndiame Diop di Jakarta, Selasa (2/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×