Futura Energi Global (FUTR) Gaet Investor Asal China Kembangkan PLTS 130 MW di Bali

Rabu, 22 Oktober 2025 / 14:29 WIB

ILUSTRASI. PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) menjalin kerja sama dengan Zhejiang Energy PV-Tech Co., Ltd dan PT Hypec International untuk mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 130 MegaWatt (MW) di Bali.

Reporter: Yuliana Hema | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) menjalin kerja sama dengan Zhejiang Energy PV-Tech Co., Ltd dan PT Hypec International untuk mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 130 MegaWatt (MW) di Bali.

Direktur Futura Energi Global Tonny Agus Mulyanto menjelaskan kerja sama ini melibatkan dua perusahaan besar asal China yang dikenal memiliki kemampuan finansial kuat dan pengalaman teknologi di bidang energi terbarukan.

“Dari sisi finansial, kami disokong oleh Zhejiang. Sedangkan EPC didukung oleh Hypec yang juga sudah punya beberapa proyek di Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (22/10/2025).

Tonny menyebut proyek PLTS dengan kapasitas 130 MW ini akan digarap secara bertahap. FUTR kini sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Bali untuk menentukan titik lokasi pembangunan yang sesuai.

“Pada tahap awal, kami fokus dalam menentukan lokasi bersama Pemda agar sesuai dengan potensi setempat. Setelah itu, baru kami akan masuk dalam tahap pre-feasibility study dan perizinan,” ucapnya.

Nantinya, lanjut Tonny, FUTR akan membentuk anak usaha khusus untuk mengurus operasional dan memelihara proyek PLTS tersebut. Dia menargetkan, tahap dokumentasi, studi kelayakan dan perizinan tuntas di semester I-2026.

“Tahun depan kami mulai dengan tahap dokumentasi dan perizinan. Setelah semuanya lengkap, baru masuk ke tahap groundbreaking,” tuturnya.

Dari sisi investasi, Tonny bilang proyek ini akan disesuaikan dengan ketentuan tarif yang diatur dalam

Perpres Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan.

“Investasi harus menyesuaikan tarif jual listrik yang sudah diatur. PLTS sudah terbukti bekerja dan dapat diatur seperti di Cirata, jadi kami optimistis proyek ini juga bisa berjalan baik,” kata Tonny.