Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten jamu dan farmasi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menunjukkan komitmennya terhadap pemegang saham dengan membagikan 100% laba bersih tahun buku 2024 sebagai dividen tunai. Namun ini terjadi di tengah penurunan laba bersih yang mencapai 40,4% pada kuartal I 2025.
Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila menilai bahwa saham SIDO masih menarik untuk dikoleksi.
“SIDO dari sisi sektor dan industri masih cukup defensif terhadap perekonomian. Pembagian dividen yang konsisten hingga saat ini juga menunjukkan bahwa manajemen masih punya komitmen terhadap pemegang saham,” terang Indy pada Kontan, (5/5).
Baca Juga: Sido Muncul Bagikan Dividen 100%, Ini Penjelasan Manajemen SIDO
Kendati adanya dividen yang menjadi daya tarik di tengah SIDO yang secara valuasi masih tinggi, Indy mengingatkan bahwa investor jangka panjang tetap perlu memantau strategi ekspansi dan fundamental perusahaan secara menyeluruh.
Ia menjelaskan bahwa secara price to earnings ratio (PER), valuasi saham SIDO masih relatif mahal jika dibandingkan dengan emiten sejenis di sektor kesehatan. Saat ini, PER SIDO berada di kisaran 14 kali, yang dianggap tidak murah mengingat pertumbuhan kinerjanya cenderung stagnan dalam beberapa kuartal terakhir.
Namun, Indy juga membenarkan saat ditanya terkait kemungkinan pemangkasan dividen SIDO di periode selanjutnya.
“Betul, bisa jadi ada pemangkasan dividen di tahun depan karena ada kekhawatiran dari arus kas dan laba yang tertekan,” ujarnya.
Baca Juga: Laba Sido Muncul (SIDO) Merosot 40,4% pada Kuartal I-2025
Di sisi lain, SIDO masih mampu menjaga margin di tengah tekanan profitabilitas, meskipun sektor kesehatan secara umum juga mengalami pelemahan akibat kondisi ekonomi yang belum stabil dan minimnya dukungan regulasi pemerintah.
“Jika investor mengincar stabilitas dan pertumbuhan moderat, terutama momentum dividen, maka bisa di-hold. Tapi jika mencari saham dengan pertumbuhan lebih tinggi dan yield yang lebih besar, mungkin perlu lebih selektif lagi,” pungkasnya.
Selanjutnya: Aksi Jual Beli Saham Astra Internasional (ASII) Saat Posisi Top Laggard
Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Bali, Denpasar Dominan Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News