Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) memutuskan membagikan seluruh laba bersih tahun buku 2024 sebagai dividen tunai kepada pemegang saham.
Total dividen yang dibagikan mencapai Rp 630 miliar atau sekitar Rp 21 per saham, mencerminkan payout ratio sebesar 100%.
SIDO melakukan aksi pembagian dividen ini di tengah kinerja kuartal I 2025 yang mengalami tekanan. Laba bersih SIDO tercatat turun 40,4% secara tahunan menjadi Rp 232,94 miliar, seiring penurunan pendapatan 25,1% menjadi Rp 789,1 miliar.
Baca Juga: Saham Blue Chip Ini Akan Bayar Dividen Rp 540 M, Hari Ini Rabu (6/11) Cum Date
Kendati demikian, manajemen menyatakan bahwa keputusan pembagian dividen penuh didasarkan pada kondisi keuangan perusahaan yang tetap kuat, serta minimnya kebutuhan belanja modal besar tahun ini.
“Pembagian 100% dividen tersebut adalah bentuk komitmen kuat SIDO dalam memberikan imbal hasil konsisten kepada pemegang saham, karena belum terdapat rencana CAPEX besar pada tahun ini,” terang Direktur Utama SIDO, David Hidayat pada Kontan (5/5).
Ia juga mengungkapkan bahwa tekanan kinerja di awal tahun ini hanya bersifat sementara. Pelemahan pada kuartal I antara lain disebabkan oleh pergeseran momentum Ramadan dan Lebaran, serta perpanjangan pembatasan distribusi. Namun, penjualan pada April 2025 disebut melonjak lebih dari dua kali lipat dibandingkan April 2024.
Baca Juga: Cum Date Segera Tiba, Saham Blue Chip Ini Akan Bayar Dividen Rp 540 M November 2024
Di tengah tekanan tersebut, SIDO tetap mengandalkan kekuatan fundamental. Hal ini memungkinkan perusahaan tetap membagikan dividen tanpa mengganggu rencana pertumbuhan jangka panjang.
“Keseimbangan selalu dijaga lewat arus kas operasional yang kuat, neraca tanpa utang, dan efisiensi belanja modal yang disiplin dalam mengalokasikan kas untuk ekspansi dan inovasi tanpa mengorbankan dividen,” jelasnya.
SIDO juga memastikan bahwa kebijakan dividen tidak menghambat strategi ekspansi, inovasi produk, maupun penetrasi pasar baru. Perusahaan tetap menargetkan profitabilitas membaik dalam beberapa kuartal ke depan, seiring normalisasi distribusi dan membaiknya permintaan pasca-Lebaran.
Baca Juga: Saham Blue Chip Ini Akan Bayar Dividen Rp 540 M, Cum Date Besok Rabu (6/11)
“Fundamental bisnis SIDO tetap solid, didukung kepemimpinan pangsa pasar yang terjaga, efisiensi biaya, dan inovasi produk berkelanjutan yang sesuai dengan tren serta kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Selanjutnya: Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Merugi Rp 28,52 Miliar, Cermati Rekomendasinya
Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Bali, Denpasar Dominan Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News