kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.684.000   -8.000   -0,47%
  • USD/IDR 16.391   13,00   0,08%
  • IDX 6.575   42,82   0,66%
  • KOMPAS100 978   9,56   0,99%
  • LQ45 767   5,24   0,69%
  • ISSI 201   2,03   1,02%
  • IDX30 397   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 478   3,83   0,81%
  • IDX80 111   0,80   0,73%
  • IDXV30 117   1,03   0,88%
  • IDXQ30 132   1,00   0,77%

Sentimen Global Masih Negatif, Pergerakan SBN Berpotensi Volatil, Rabu (12/2)


Rabu, 12 Februari 2025 / 09:42 WIB
Sentimen Global Masih Negatif, Pergerakan SBN Berpotensi Volatil, Rabu (12/2)
ILUSTRASI. Berdasarkan data PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 1 bp menjadi 6,60%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 1 bp menjadi 6,82%.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak bervariatif pada sesi perdagangan hari ini, Rabu (12/2). Berdasarkan data PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 1 bp menjadi 6,60%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 1 bp menjadi 6,82%.

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 2 bp menjadi 6,83%. Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih sejalan atau in line dengan estimasi rentang BNI Sekuritas yaitu di kisaran 6,76 - 7,04%.

Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif, terimplikasi dari peningkatan yield US Treasury (UST). Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 3bp menjadi 4,37%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 3bp menjadi 4,54%. Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia masih bertahan di level 76bp.

Baca Juga: Penurunan Yield SUN 10 Tahun Diperkirakan Lebih Terbatas pada 2025

Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Amir Dalimunthe mengatakan bahwa dengan mempertimbangkan kondisi pasar surat utang saat ini, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi rupiah.

‘’Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor yakni FR0086, FR0090, FR0094, FR0087, dan FR0091,’’ ungkap Amir dalam riset harian, Rabu (12/2).

Adapun volume transaksi Surat Berharga Negara (SBN) secara outright tercatat sebesar Rp18,7 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp17,5 triliun.

Baca Juga: Penerbitan Surat Utang Korporasi Tumbuh 15,84% Tembus Rp 149,7 triliun di 2024

PBS003 dan FR0103 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp2,63 triliun dan Rp2,6 triliun. Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,8 triliun.

Pada Selasa (11/2), data DJPPR menunjukkan total penawaran masuk (incoming bid) pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) mencapai Rp30,3 triliun, lebih tinggi dibandingkan lelang SBSN sebelumnya yang mencapai Rp20,5 triliun. Dari ketujuh seri yang ditawarkan, pemerintah menetapkan total penawaran dimenangkan (amount awarded) sesuai dengan target indikatif Rp 10 triliun.

Dari pergerakan nilai tukar, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah sebesar 0,26%, bergerak dari level Rp16.358 per dolar AS di hari Senin menjadi Rp16.384 per dolar AS di hari Selasa.

Selanjutnya: 4 Pelajaran Hidup dari Charlie Munger, Kunci Hindari Jebakan Hidup dan Bisnis

Menarik Dibaca: Bingxue Ekspansi ke Bagan Riau, Cari Peluang di Daerah dengan Pertumbuhan Pesat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×