kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Sentimen Global Dominan, Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah Senin (20/11) Hari Ini


Senin, 20 November 2023 / 08:05 WIB
Sentimen Global Dominan, Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah Senin (20/11) Hari Ini
ILUSTRASI. Petugas teller memperlihatkan pecahan 100 dollar US di salah satu bank di Tangerang Selatan, Kamis (18/3). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/03/2021.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diprediksi lanjut bergerak menguat pada Senin (20/11). Akhir pekan kemarin, rupiah ditutup menguat 0,4% ke Rp 15.493 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa rupiah berpotensi melanjutkan penguatannya, meskipun lebih terbatas. Ini seiring dengan rilis notulen FOMC serta proyeksi penurunan berbagai data AS. 

"Termasuk di dalamnya penjualan rumah di AS," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (18/11).

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi melanjutkan, setelah pembacaan inflasi AS untuk bulan Oktober yang lebih rendah dari perkiraan, data pada Kamis (16/11) juga menunjukkan bahwa klaim pengangguran mingguan AS tumbuh lebih dari perkiraan selama empat minggu berturut-turut.

Baca Juga: Kembali ke Rp 15.500-an, Rupiah Masih Punya Peluang Menguat

Menurutnya, data tersebut memicu meningkatnya spekulasi bahwa The Fed telah selesai menaikkan suku bunga, dan kemungkinan mulai memangkas suku bunga pada pertengahan tahun 2024. 

"Risalah pertemuan The Fed bulan Oktober akan dirilis minggu depan, dan juga akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai prospek bank sentral," ujarnya dalam riset, Jumat (17/11).

Lebih lanjut, data yang dirilis pekan lalu menunjukkan beberapa tanda ketahanan perekonomian China, seiring dengan pertumbuhan produksi industri dan penjualan ritel yang lebih besar dari perkiraan. 

Kendati demikian, indikator-indikator perekonomian lainnya pada bulan Oktober masih menunjukkan pelemahan yang konsisten pada perekonomian China, terutama ketika perekonomian China tergelincir ke dalam wilayah disinflasi.

Menurut Ibrahim, fokus pasar saat ini tertuju pada Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) yang akan memutuskan suku bunga acuan pinjaman utama pada Senin (20/11). 

Baca Juga: Rupiah Menguat dalam Sepekan, Simak Proyeksinya untuk Pekan Depan

PBOC diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada rekor terendah karena bank tersebut kesulitan menjaga keseimbangan antara menopang pertumbuhan ekonomi dan membendung pelemahan yuan.

Oleh sebab itu, Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang  Rp  15.460 - Rp 15.540 per dolar AS. Sementara Josua memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.425 - Rp 15.550 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×