Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diperkirakan masih akan bergerak sideways lantaran investor wait and see menjelang rapat FOMC pada tanggal 25-26 Juli mendatang. Senin (24/7), rupiah ditutup stagnan pada level Rp 15.027 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pergerakan rupiah diperkirakan masih akan cenderung sideways hingga rilis FOMC pada Kamis mendatang. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali mempertahankan suku bunga di level 5,75% pada RDG BI bulan Juli ini.
Suku bunga kebijakan BI di level 5,75% dinilai masih konsisten dalam menjangkar ekspektasi inflasi dalam jangka pendek.
"Sementara itu, nilai tukar rupiah masih bergerak cukup stabil, terutama pasca rilis inflasi AS menunjukkan tren penurunan lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (24/7).
Perlambatan inflasi AS yang semakin mendekat target inflasi The Fed sebesar 2% mendorong kemungkinan bahwa Fed hanya akan menaikkan suku bunga 25bps di bulan Juli ini hingga akhir tahun. Proyeksi arah kebijakan Fed tersebut mendorong stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca Juga: Stagnan, Rupiah Spot Ditutup di Level Rp 15.027 Per Dolar AS Hari Ini (24/7)
Stabilitas nilai tukar juga ditopang oleh penerbitan aturan terkait DHE yang akan diberlakukan per Agustus mendatang. "Stabilitas rupiah serta inflasi yang melambat diperkirakan mendorong BI mempertahankan suku bunganya pada RDG mendatang," paparnya.
Dengan stance kebijakan moneter yang cenderung netral saat ini yang ditujukan untuk mendukung stabilitas Rupiah dan terjaganya inflasi, maka diperkirakan akan tetap mendukung momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi menambahkan, dengan melambatnya ekonomi global maka diperkirakan beberapa perekonomian ASEAN akan tumbuh.
"Negara ASEAN meliputi Vietnam, Indonesia, dan Filipina akan tumbuh lebih dari 5% di tahun 2023, sementara Thailand dan Malaysia diperkirakan tumbuh di atas 4%," paparnya.
Namun di tengah stance BI yang cenderung netral tersebut, Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.975 - Rp 15.050 per dolar AS di hari ini (25/7).
Sementara Ibrahim memprediksi mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.010 - Rp 15.080 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News