Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah loyo di akhir pekan lalu. Jumat (26/5), nilai tukar rupiah spot melemah tipis 0,01% ke Rp 14.955 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding hari sebelumnya. Senada, rupiah Jisdor melemah tipis 0,05% ke level Rp 14.959 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mencermati nilai tukar rupiah bergerak di rentang terbatas Rp 14.945 per dolar AS – Rp 14.970 per dolar AS pada perdagangan Jumat (26/5). Pelemahan rupiah seiring pelemahan indeks dolar AS (DXY) terhadap sejumlah mata uang utama.
“Pelemahan dolar tersebut ditopang oleh ekspektasi pelaku pasar bahwa kesepakatan debt-ceiling akan terjadi pada akhir pekan ini,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (26/5).
Baca Juga: Lesu, Rupiah Jisdor Melemah Tipis ke Rp 14.959 Per Dolar AS Pada Jumat (26/5)
Josua bilang, para negosiator dari Partai Republik dan Gedung Putih semakin dekat dengan kesepakatan untuk menaikkan batas utang dan membatasi pengeluaran federal selama dua tahun.
Teranyar, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen pada Jumat (26/5) telah memutuskan untuk memperpanjang batas waktu paling cepat untuk penetapan gagal bayar utang (default) pemerintah dari 1 Juni menjadi 5 Juni 2023.
Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong mengamati, rupiah melemah tertekan oleh pernyataan gubernur Bank Indonesia (BI) pada rapat Dewan Gubernur (RDG) sehari sebelumnya, Kamis (25/5). Walaupun hawkish, namun Bank Indonesia menepis harapan investor pada BI untuk menurunkan suku bunga. Di sisi lain, dolar AS sendiri terkoreksi melemah.
Menurut Lukman, rupiah berpotensi berbalik menguat (rebound) di tengah sentimen risk-on di pasar pada perdagangan Senin (29/5). Pasar bereaksi positif setelah perundingan debt ceiling AS mencapai kesepakatan sementara.
“Dengan absennya data ekonomi penting domestik, maka sentimen eksternal seputar debt ceiling masih akan mempengaruhi rupiah,” ungkap Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, minggu (28/5).
Josua melihat, pelaku pasar akan mencermati rilis beberapa data ekonomi AS pada Jumat (26/5) malam diantaranya personal income, personal spending, durable goods order dan consumer sentiment University of Michigan. Data-data tersebut dinilai bakal mempengaruhi gerak rupiah di Senin (29/5).
Kalau Josua memprediksikan USD/IDR akan berada di rentang Rp 14.900 per dolar AS – Rp 15.000 per dolar AS pada Senin (29/5). Sedangkan, Lukman memproyeksikan rupiah bakal diperdagangkan di rentang Rp 14.850 per dolar AS – Rp 15.000 per dolar AS.
Baca Juga: Isu Dedolarisasi Berhembus, Analis Sebut Fundamental Dolar AS Masih Kokoh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News