kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.060   75,74   1,08%
  • KOMPAS100 1.054   13,79   1,33%
  • LQ45 829   11,89   1,46%
  • ISSI 214   1,60   0,75%
  • IDX30 422   6,17   1,48%
  • IDXHIDIV20 509   7,32   1,46%
  • IDX80 120   1,57   1,32%
  • IDXV30 125   0,62   0,50%
  • IDXQ30 141   1,83   1,32%

Sektor Kesehatan Dinilai Cukup Defensif pada 2023, Begini Prospeknya


Kamis, 18 Mei 2023 / 22:44 WIB
Sektor Kesehatan Dinilai Cukup Defensif pada 2023, Begini Prospeknya
ILUSTRASI. Sektor kesehatan diperkirakan memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang yang baik. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor kesehatan diperkirakan memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang yang baik, didukung oleh pertumbuhan ekonomi. Ini tercermin dari pergerakan indeks IDX sektor Kesehatan yang naik 0,12% pada Rabu (17/5).

Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei menilai sektor kesehatan cenderung menjadi sektor yang defensif di saat saham-saham big cap terkoreksi. 

Secara jangka panjang, Jono melihat sektor kesehatan turut dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang masih berjalan, sehingga mempengaruhi produk dan jasa kesehatan.

"Untuk sentimen sendiri lebih ke jangka panjang di mana kebutuhan pelayanan kesehatan yang akan terus meningkat," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (13/5).

Baca Juga: Underwriting, Salah Satu Kunci Industri Asuransi Bisa Bayar Kewajiban ke Nasabah

Sementara yang menjadi sentimen negatif bagi sektor kesehatan berasal dari pengeluaran belanja masyarakat yang melemah.

Senada, Equity Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti melihat saham-saham di sektor kesehatan cenderung defensif dan menjadi pilihan investasi lantaran kondisi ekonomi yang saat ini cenderung menantang. 

"Sehingga, rebalancing portofolio juga menyasar sektor kesehatan. Kami proyeksikan penguatan indeks kesehatan hingga tahun depan, dengan peak di akhir tahun," jelasnya.

Desy menilai emiten kesehatan yang masih menarik yaitu MIKA terus lakukan ekspansi bisnis rumah sakit dan SIDO yang terus mengembangkan pangsa pasarnya ke luar negeri dan inovasi produk.

Menurut Desy emiten rumah sakit ke depannya masih akan positif di mana didukung beberapa katalis positif seperti dari pemerintah yang masih berfokus mengembangkan industri kesehatan tercermin dari kenaikan anggaran pemerintah ke sektor kesehatan.

Baca Juga: Saratoga (SRTG) Akan Membagikan Dividen Rp 1 Triliun

"Adanya investasi SWF dari INA yang berasal dari silk road fund dari China menimbang potensi pasar yang besar yang tumbuh pesat seiring dengan program jaminan kesehatan melalui BPJS," jelasnya

Sementara, katalis negatif berasal dari bahan baku yang notabene masih impor dan cost of fund yang masih terbilang besar. 

Jono mengatakan saham sektor kesehatan yang dapat diperhatikan seperti SILO dan SIDO dengan target harga terdekat di level Rp 1.720 dan Rp 810.

Sementara, Desy merekomendasikan beli untuk MIKA dengan target harga Rp 3.100 dan SIDO dengan target harga Rp 980.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×