kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan Diprediksi Turun, Begini Prospek Sektor Batubara di 2023


Senin, 09 Januari 2023 / 05:00 WIB
Permintaan Diprediksi Turun, Begini Prospek Sektor Batubara di 2023
ILUSTRASI.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Emiten batubara masih cukup prospektif di tahun 2023. Permintaan memang diperkirakan turun, namun harga batubara masih terlampau tinggi.

Equity Analyts Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti menjelaskan sentimen positif sektor batubara berasal dari harganya yang masih tinggi. Meskipun, permintaan cenderung sudah mengalami penurunan akibat merespons potensi perlambatan ekonomi global. 

"Harga batubara yang masih tinggi akan mendukung emiten batubara, terutama perusahaan yang memiliki porsi ekspor dalam jumlah besar," ucap Desy kepada Kontan.co.id, Jumat (6/1).

Tim riset MNC Sekuritas mengatakan bahwa permintaan batubara global utamanya akan didorong oleh pertumbuhan ekonomi China, India, dan Eropa.

Baca Juga: Tertinggi Sepanjang Sejarah, Realisasi PNBP 2022 Tembus Rp 588,3 Triliun

Konsumsi batubara China diperkirakan akan meningkat di tahun 2023. Begitu pula permintaan dari India karena didorong oleh permintaan listrik yang lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Sementara, permintaan Eropa masih tidak pasti, mengingat situasi yang bergejolak terkait aliran gas Rusia.

Dalam riset 27 Desember 2022, MNC Sekuritas menilai bahwa kekeringan, produksi air yang lebih lambat, dampak dari  Covid-19, dan inspeksi keselamatan pertambangan yang lebih ketat telah secara bergantian mempengaruhi pasar.

"Prospek dalam jangka pendek untuk batubara akan bergantung pada tingkat keparahan musim dingin di Eropa dan kemampuan  konsumen untuk mengurangi permintaan mereka," tulisnya dalam riset.

Dalam jangka panjang, MNC Sekuritas memproyeksikan harga batubara akan menurun pada semester II-2023 dan tahun 2024 dari rekor tertinggi di tahun 2022.

Baca Juga: Permintaan Semen Diproyeksi Meningkat pada 2023, Berikut Saham Pilihan Analis

Kendati demikian, harga tetap pada tingkat yang jauh lebih tinggi dari rata-rata selama tahun 2017-2021 sebagai risiko dari perlambatan pertumbuhan global.

Analis Samuel Sekuritas Jonathan Guyadi dalam riset 27 November 2022 mengatakan, ketegangan geopolitik dan faktor La Nina kemungkinan akan berlanjut
setidaknya sampai semester I-2023 yang akan menghambat produksi batubara global.

Di sisi lain, permintaan dari China akan tetap tinggi dalam jangka pendek karena persediaan rendah  sementara permintaan yang tinggi, terutama dari pembangkit listrik. Samuel Sekuritas memprediksikan harga batubara untuk tahun 2023 sebesar US$ 220/ton, harga sebelumnya  US$ 180/ton. 




TERBARU

[X]
×