kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah Saham BUMN Ini Punya Prospek Menarik di 2022


Selasa, 18 Januari 2022 / 21:13 WIB
Sejumlah Saham BUMN Ini Punya Prospek Menarik di 2022
ILUSTRASI. Kinerja indeks IDX BUMN20 terpantau terkoreksi 1,17% secara year to date.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks IDX BUMN20 terpantau terkoreksi 1,17% secara year to date. Kinerja indeks ini lebih rendah dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 0,49% secara ytd.

Beberapa saham dengan penurunan terdalam ada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang turun 20,89% secara ytd, PT Bank Syariah Indonesia TBk (BRIS) melemah 16,01% ytd, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) ambles 11,11%, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang turun 10,24%, dan PT Elnusa Tbk (ELSA) koreksi 7,97%.

Di lain sisi, beberapa saham masih mencatatkan kinerja positif seperti saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang menguat 5,20% secara ytd, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 4,81%, dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan kenaikan 4,06% secara ytd.

Baca Juga: Koreksi IHSG Dinilai Masih Normal

Head of Research NH Korindo Sekuritas Anggaraksa Arismunandar mengatakan, masih ada cukup banyak faktor yang menghambat pergerakan saham-saham BUMN. "Secara umum, potensi gelombang ke-3 pandemi Covid-19 serta rencana kenaikan suku bunga acuan the Fed masih membayangi pasar modal Indonesia," ujar Anggaraksa kepada Kontan.co.id, Selasa (18/1).

Dia menyebut, secara spesifik terdapat beberapa sentimen yang kurang baik dari beberapa sektor. Semisal dari ektor pertambangan metal, rencana penerapan pajak progresif komoditas menjadi katalis pemberat.

Kemudian untuk sektor konstruksi dan semen, pasar masih menunggu kelanjutan rencana beberapa proyek besar seperti ibukota negara dan kereta cepat Jakarta-Bandung. Adapun pencapaian kontrak baru tahun 2022 yang diperkirakan belum akan naik signifikan dan masih belum terealisasinya rencana investasi INA/SWF ke sektor ini masih jadi sentimen negatif.

Baca Juga: Indeks BUMN20 Masih Terkoreksi di awal 2022, Simak Rekomendasi Analis

Secara umum, Angga menjelaskan bahwa saham-saham BUMN masih cenderung memiliki valuasi yang wajar dengan kondisi fundamental solid. Selain itu, emiten BUMN juga mayoritas rajin dalam membagikan dividen. Menurutnya hal ini sekaligus menjadi daya tarik bagi investor yang mengantisipasi musim dividen berikutnya.

Lebih lanjut, Anggaraksa melihat saham-saham sektor perbankan seperti BBNI dan BMRI masih sangat menarik untuk dikoleksi seiring dengan terus berjalannya pemulihan ekonomi dan permintaan kredit di 2022.

"Di sisi lain, masih tingginya harga komoditas juga membuat saham-saham seperti PTBA dan ANTM tetap menjadi pilihan menarik," imbuh dia.

Beberapa saham-saham BUMN yang masih direkomendasikan beli oleh Anggaraksa meliputi saham BBNI dengan target harga Rp 9.000 per saham, BMRI dengan target harga di Rp 8.600 per saham, TLKM dengan target harga di Rp 4.940 per saham, PTBA dengan target harga Rp 3.420 per saham, dan target harga ANTM di Rp 2.860 per saham.

Baca Juga: Cermati Saham-Saham Berikut, IHSG Diproyeksi Berbalik Rebound pada Rabu (19/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×