CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Sejumlah Saham Blue Chip Ini Jadi Pemberat IHSG, Cek Valuasi dan Rekomendasi Analis


Minggu, 18 Agustus 2024 / 15:44 WIB
Sejumlah Saham Blue Chip Ini Jadi Pemberat IHSG, Cek Valuasi dan Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Karyawan melintas dekat papan digital pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/7/2024). Di tengah menguat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sejumlah saham keping biru alias blue chip justru mengalami tekanan.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah menguat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sejumlah saham keping biru alias blue chip justru mengalami tekanan. Bahkan menjadi pemberat langkah IHSG untuk terus menguat. 

Hingga akhir perdagangan Jumat (16/8), IHSG ditutup menguat 0,3% atau naik 22,58 poin ke level 7.432,09. Secara year to date (ytd), IHSG sudah meningkat 2,19%. 

Namun koreksi pada saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sudah menggerus IHSG sebesar 115,55 poin. Sepanjang 2024 hingga Jumat (16/8), TLKM sudah ambles 25,06%. 

Baca Juga: Saham-Saham yang Banyak Dijual Asing Selama Sepekan di Tengah Kenaikan IHSG

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang sudah anjlok 25,63% secara ytd turut menekan IHSG sebesar 85,77 poin. Kemudian ada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang menggerus IHSG sebesar 68,48%. 

 

Lalu ada saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dan PT Astra International Tbk (ASII) yang masing-masing menggerus IHSG sebesar 45,08 dan 31,46 poin sepanjang tahun berjalan ini. 

Head of Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, menjelaskan secara umum penurunan harga saham blue chip itu disebabkan oleh faktor fundamental, dari sisi kinerja yang di bawah ekspektasi. 

Misalnya, TLKM yang berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 2,47% secara tahunan atau Year on Year (YoY) menjadi Rp 75,29 triliun per Juni 2024. Namun laba bersih TLKM turun 7,80% YoY menjadi Rp 11,76 triliun. 

Baca Juga: Net Buy Asing Tembus Rp 2,63 Triliun Sepekan, Saham Big Cap Perbankan Banyak Diburu

"Atau ada asumsi prospek pelaku pasar yang dinilai bisa membuat kinerja turun ke depannya. Selain itu ada juga faktor valuasi dan teknikal yang sudah terlalu tinggi," kata Sukarno kepada Kontan akhir pekan lalu. 

Direktur Reliance Sekuritas Reza Priyambada menambahkan secara kinerja cenderung bervariatif pertumbuhannya sehingga berimbas ke pergerakan harga sahamnya. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×