kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sejumlah emiten lakukan buyback saham, berikut rekomendasi dari analis


Kamis, 21 Oktober 2021 / 15:01 WIB
Sejumlah emiten lakukan buyback saham, berikut rekomendasi dari analis
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan patung Banteng Wulung di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/10/2021).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi pembelian kembali (buyback) saham masih ramai di Bursa Efek Indonesia (BEI), terbaru ada PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI).

ROTI akan kembali menggelar buyback dan menganggarkan dana maksimal hingga Rp 480 miliar. Emiten produsen Sari Roti itu membatasi jumlah saham yang di buyback maksimal sebanyak 300 juta saham.

Pelaksanaan buyback akan berlangsung selama tiga bulan, dimulai pada 21 Oktober 2021 hingga 20 Januari 2022 mendatang. Selain itu, ada emiten kesehatan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) yang tengah menggelar buyback dari 23 Agustus 2021 hingga 22 November 2021 mendatang, MIKA berencana buyback saham sebanyak-banyaknya 83 juta saham.

Ketiga, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga mengumumkan akan buyback sebanyak-banyaknya 250 juta saham mulai 20 Agustus 2021 hingga 19 November 2021 nanti. Dari emiten pertambangan, ada PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang menggelar buyback saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun.

Baca Juga: Tengok rekomendasi saham Jasa Marga (JSMR) dari Panin Sekuritas

Pembelian kembali saham ADRO ini akan dilakukan secara bertahap untuk periode tiga bulan, terhitung sejak tanggal keterbukaan informasi diterbitkan (27/9) sampai dengan tanggal 26 Desember 2021.

Kemudian, PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) pun akan membeli sebanyak-banyaknya 173,90 juta saham yang setara dengan 1,28% modal disetor. Dana yang dialokasikan untuk rencana ini sebanyak Rp 100 miliar.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan, emiten-emiten tersebut menggelar buyback saham dengan tujuan yang beragam. Misalnya saja untuk meningkatkan rasio kunci keuangan seperti return of equity (ROE), ada juga untuk menjadi katalis pendongkrak harga saham yang tengah lesu atau turun.

Tak hanya itu, ada juga yang bertujuan untuk mengurangi porsi kepemilikan saham publik sehingga harga saham lebih mudah untuk naik, serta ada yang melakukan buyback karena ada sinyal sahamnya sedang undervalued.

Sehingga, ia menjelaskan, emiten-emiten yang ramai melakukan buyback belum tentu memiliki harga saham yang sedang undervalued. Dari emiten-emiten yang melakukan buyback tersebut, Frankie menilai saham JRPT yang sedang undervalued dengan harga wajar di kisaran level Rp 800-Rp 850, ada juga MIKA dengan nilai wajar antara level Rp 2.500-Rp 2.800. KLBF juga dirasa sedang undervalued dengan nilai wajar di antara level Rp 1.800-Rp 1.900.

Baca Juga: Dapat rekomendasi beli, begini prospek Ciputra Development (CTRA)

Frankie melihat, ke depannya saham-saham tersebut berpotensi mencapai nilai wajarnya kembali, namun dalam waktu yang berbeda-beda dan tergantung sentimen yang ada.

"Dampak positif buyback bagi emiten salah satunya untuk meningkatkan rasio penting dalam laporan keuangannya, seperti EPS. Terlebih lagi menuju penutupan tahun emiten-emiten ramai menyediakan laporan keuangan tahunan yang terbaik," paparnya, Kamis (21/10).

Dengan mengurangi kepemilikan saham publik, diharapkan juga harga sahamnya lebih mudah untuk naik. Adapun dampak positif bagi investor yakni bisa memanfaatkan peluang kenaikan saham dalam waktu relatif singkat setelah wacana buyback diluncurkan oleh emiten.

Menurut Frankie, melalui momentum buyback investor bisa mendulang cuan jika bersifat trading atau investasi jangka pendek, jika investor berhasil mengoleksi saham di batas bawah harga saham yang bakal di beli kembali oleh emiten.

Selain itu, ia melanjutkan, saham-saham emiten yang melakukan buyback juga bisa dijadikan pilihan untuk investasi jangka panjang jika investor membeli di harga sedikit lebih mahal dari harga buyback. Sebab, harga buyback tersebut menjadi suatu support untuk harga sahamnya, sehingga mengurangi dampak kerugian lebih dalam jika mengalami penurunan.

Dari jajaran saham emiten buyback tersebut, Frankie mengungkapkan saham JRPT menjadi salah satu yang menarik untuk dicermati. "Diproyeksikan sektor properti dan real estate bakal naik setelah sektor komoditas yang sedang booming dewasa ini," tambahnya.

Frankie memberikan rekomendasi beli untuk saham JRPT dengan target harga di Rp 800.

Selanjutnya: Cek rekomendasi saham Indofood CBP (ICBP) yang akan merilis obligasi global lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×