Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Sedangkan soal pembagian dividen interim, Wisnu memandang respons pasar akan beragam terhadap masing-masing emiten. "Saya kira yang perlu dicermati adalah seberapa besar dividend yield-nya, trend harga saham saat ini, dan tentu saja katalis pengiringnya," terang Wisnu.
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengamini, respons investor bakal beragam, meski biasanya berdampak positif dengan kenaikan harga menjelang cum date. Selain seberapa menarik Dividen Payout Ratio (DPR) dan dividen yield-nya, investor akan mempertimbangkan kinerja keuangan emiten dan sentimen pasar.
Namun secara umum, Sukarno menilai pembagian dividen interim akhir tahun ini sudah sesuai ekspektasi. "Jumlah emiten yang membagikan dividen interim tahun ini sebagian relatif sama dengan tahun-tahun sebelumnya," imbuh Sukarno.
Baca Juga: Racikan Manajer Investasi Hasilkan Produk Unggulan Reksadana Saham
Di antara saham-saham akan cum date pekan ini, Sukarno menyoroti GEMS dan BFIN yang dinilai punya DPR dan dividen yield menarik, masing-masing 3,82% dan 2,51%. Sebagai pertimbangan trading buy, Sukarno menyodorkan GEMS, BFIN, dan TOWR memanfaatkan momentum menjelang cum date.
Ratih turut mengamati GEMS yang memiliki dividend yield 3,7% dan DPR sebesar 23,3% dari laba bersih per September 2023. "Emiten sektor batubara, seperti GEMS biasanya memiliki yield yang lebih tinggi dibandingkan sektor lainnya," ungkap Ratih.
Secara teknikal, Ratih menjagokan GEMS dan BFIN. Berikut trading plan yang direkomendasikan oleh Ratih:
GEMS: Buy di area Rp 6.275 dengan target harga pada resistance di level Rp 6.525 serta
pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 6.000.
Baca Juga: Bisnis Perhotelan Diyakini Meningkat pada Kuartal IV, Saham-Saham Ini Bisa Dilirik
BFIN: Buy di area Rp 1.125 dengan target harga pada resistance di level Rp 1.175 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 1.090.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News