Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, pengamat Pasar Modal Teguh Hidayat mengatakan, pembagian dividen interim di kuartal IV biasanya akan dimulai pada bulan November. Terkait nilai, jumlahnya tidak akan sebesar dividen final yang akan dibagikan pada tahun 2023.
Sebagai gambaran, dividen interim ASII pada tahun 2022 sebesar Rp 88 per saham. Sementara, dividen final ASII tahun 2022 sebesar Rp 640 per saham. Hal itu yang membuat sentimen dividen interim akan menaikan harga saham emiten secara signifikan.
“Saham-saham itu akan dilirik, tetapi harganya belum tentu naik signifikan. Sebab, nilai dividen interim juga tidak terlalu besar,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (24/9).
Baca Juga: Apresiasi Pemegang Saham, Sumber Global Energy (SGER) Akan Bagikan Dividen Saham
Investor pun disarankan untuk membeli saham para emiten pembagi dividen interim paling lambat di awal Oktober 2023. “Bisa masuk di awal Oktober, sebelum saham-sahamnya mulai ramai dan harganya naik mendekati tanggal pembagian dividen interim,” paparnya.
Teguh melihat, salah satu emiten yang layak dilirik karena pembagian dividen interim di kuartal IV 2023 ini adalah ASII. Di sisi lain, ada saham BBCA dan ADRO juga yang menarik karena masih mencetak laba yang baik hingga semester I 2023.
Nilai dividen interimnya BBCA diprediksi Teguh bakal naik dibanding tahun lalu. Namun, dividen yield BBCA diprediksi akan kecil, karena sejak awal valuasi sahamnya sudah mahal.
Sementara, ADRO mencetak penurunan laba di semester I 2023, sehingga dividen interimnya tentu akan menurun. “Namun, ADRO pada tahun 2022 mencetak rekor pembagian dividen terbesar sepanjang sejarah,” katanya.
Baca Juga: Dividen Emiten Tambang Diprediksi Turun, Emiten Perbankan Masih Royal
Sehingga, meskipun tahun ini dividen ADRO turun, tetapi jumlahnya masih akan besar. Sayangnya, harga saham ADRO tengah mengalami kenaikan 13,90% selama 3 bulan terakhir.
Untuk ASII, harga sahamnya tengah turun 9,49% dalam 3 bulan terakhir, meskipun kinerja perusahannya masih baik. Sehingga, ASII bisa menjadi pilihan terbaik bagi para investor.
Teguh pun merekomendasikan beli untuk ASII dengan target harga Rp 7.000 per saham. Untuk BBCA dan ADRO, Teguh merekomendasikan hold dengan target harga masing-masing Rp 9.300 – Rp 9.400 per saham dan Rp 3.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News