kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.289   -194,00   -1,21%
  • IDX 6.992   -116,03   -1,63%
  • KOMPAS100 1.043   -21,20   -1,99%
  • LQ45 818   -16,03   -1,92%
  • ISSI 213   -3,42   -1,58%
  • IDX30 418   -8,84   -2,07%
  • IDXHIDIV20 504   -9,78   -1,91%
  • IDX80 119   -2,49   -2,05%
  • IDXV30 125   -2,25   -1,77%
  • IDXQ30 139   -2,60   -1,83%

Bakal Stock Split, Simak Rekomendasi Saham BNI (BBNI)


Senin, 18 September 2023 / 20:26 WIB
Bakal Stock Split, Simak Rekomendasi Saham BNI (BBNI)
ILUSTRASI. rekomendasi saham BNI (BBNI) yang bakal menggelar stock split


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bakal meminta restu pada pemegang sahamnya untuk melakukan stock split. Agenda tersebut akan dibawa dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada besok 19 September 2023.

Seperti diketahui, bank yang berdiri pada tahun 1946 ini bakal memecah nominal sahamnya dengan rasio 1:2. Artinya, satu saham lama akan menjadi dua saham baru.

Aksi korporasi ini membuat nilai nominal saham emiten bank pelat merah ini akan berubah menjadi Rp 3.750 per saham. Sebelumnya, harga per sahamnya senilai Rp 7.500.

Dalam RUPSLB ini, BNI juga akan perubahan susunan pengurus perusahaan. Berdasarkan informasi yang beredar, akan ada perubahan posisi komisaris yang dilakukan. Namun, belum ada informasi pasti terkait siapa yang bakal dirombak.

Menjelang pelaksanaan RUPSLB tersebut, pergerakan saham BNI ditutup terkoreksi 1,32% pada 18 September 2023 dan secara year to date (YtD) hanya tumbuh 1,36%. Harga saham BNI ditutup di level Rp 9.350 per saham.

Baca Juga: BNI Akan Minta Restu Stock Split pada RUPSLB yang Digelar Selasa (19/9)

Direktur Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengungkapkan bahwa saat ini BNI masih memiliki fundamental yang baik. Itu pun akan mendorong saham BNI bakal banyak diminati saat pelaksanaan stock split nantinya.

Secara fundamental, BNI mencatat laba naik 17% secara tahunan (yoy) di semester I-2023 menjadi Rp 10,3 triliun. Itu ditopang pertumbuhan kredit, meskipun masih mini yaitu sekitar 4,9% yoy menjadi Rp 650,8 triliun.

“Ini akan menjadi perhatian investor karena nanti harganya lebih murah dan likuiditas bertambah,” ujar Nico.

Lebih lanjut, ia menilai saham BNI ini memiliki prospek pertumbuhan yang bagus secara jangka panjang. Meskipun, volatilitas harga saham tak akan terhindarkan ketika di awal-awal pelaksanaan stock split.

Oleh karenanya, ia masih merekomendasikan untuk mengoleksi saham tersebut termasuk bagi para investor. Adapun, target harga yang ditetapkan untuk saham BNI mencapai Rp 11.400 per saham.

 

“Bagi teman-teman mungkin yang belum punya saham BNI, ini merupakan salah satu kesempatan untuk mendapatkan harga saham BNI yang murah,” ujarnya.

Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta berpendapat langkah BNI untuk melakukan stock split memang memiliki beberapa manfaat bagi bank tersebut.

Salah satunya, aksi korporasi tersebut bisa meningkatkan likuiditas pergerakan harga saham tersebut. Memang, jika dibandingkan dengan beberapa bank big caps lainnya, harga saham BNI tumbuh paling kecil.

Sebagai perbandingan, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mampu tumbuh 18,89% secara year to date. Sementara, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masih bisa tumbuh 7,79% secara year to date.

“Aksi tersebut juga bisa membuat investor ritel berinvestasi pada saham BNI,” ujarnya.

Baca Juga: BNI Beberkan Faktor Pendorong Kredit Macet Segmen Korporasi yang Terus Melandai

Meski demikian, Nafan juga mengingatkan agar tidak semerta-merta langsung masuk untuk mengoleksi sahamnya. Menurutnya, perlu mencermati juga dinamika yang terjadi secara eksternal.

“Saatnya mencermati dinamika The Fed terlebih dahulu,” ujarnya.

Nafan saat ini masih merekomendasikan beli untuk saham BNI dengan target harga Rp 9.175 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×