kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Sejumlah analis rekomendasikan buy saham Ciputra (CTRA), ini alasannya


Kamis, 20 Juni 2019 / 22:10 WIB
Sejumlah analis rekomendasikan buy saham Ciputra (CTRA), ini alasannya


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA, anggota indeks Kompas100 ini) bakal mendapatkan katalis positif di tahun ini. Angin segar berasal dari ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-Day Repo Rate (BI 7-DRR).

Analis Indopremier Sekuritas Laura Oie mengatakan, perseroaan bakal diuntungkan bila skema pemangkasan BI7-DRR yang saat ini di level 6% benar terjadi. BI 7-DRR turun bakal menstimulus konsumsi masyarakat di sektor properti.

CTRA ini tampaknya sudah membaca outlook BI. Makanya fokus CTRA tahun ini ke segmentasi pasar menengah bawah, tidak hanya di properti menengah atas.

Properti menengah bawah umumnya dibeli lewat kredit perumahan rakyat (KPR). Kata Laura saat ini pembeli properti CTRA dengan KPR mencapai 44%-48%. Lebih lanjut, dia bilang tahun ini ada 3 proyek perumahan menengah bawah.

Untuk biaya belanja modal, pada tahun ini CTRA menganggarkan capital expenditure (capex) dalam rentang Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun. Jumlah tersebut turun dari capex yang dianggarkan pada tahun 2018 yakni sebesar Rp 1,6 triliun.

Laura bilang, karena biaya konstruksi properti menengah bawah lebih rendah daripada properti premium.

Tahun ini CTRA, telah meluncurkan North West Park di Citraland, Surabaya sebagai salah satu produk properti menengah bawah.

Dalam catatan Kontan.co.id, perseroan memprediksi market sales yang didapat dari proyek ini mencapai Rp 430 miliar. “Kalau saya lihat salah satu fokusnya bakal ke proyek ini,” kata Laura kepada Kontan, Kamis (20/6).

Apalagi, kredit pemilikan rumah (KPR) kini mendapatkan katalis lain yakni pelonggaran loan to value (LTV). Kebijakan ini memungkinkan pengajuan KPR bebas dari uang muka.

Di sisi lain, bisnis properti segmen premium dengan kategori hunian di atas Rp 5 miliar masih cukup prospektif. Analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan menilai, adanya sentimen positif dari pelonggaran Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). Yaitu, hunian mewah di bawah Rp 30 miliar bebas pajak.

Menurut Rudy, kebijakan ini cukup menarik untuk CTRA yang memiliki profil developer mixed unit di seluruh segmen properti.

Namun, Rudy menilai kinerja CTRA akan moderat tahun ini. “Karena tantangan properti cukup sulit sejak tahun lalu,” kata Rudy kepada Kontan.co.id, Kamis (20/6).

Sebagai informasi, hingga kuartal pertama tahun ini CTRA meraih laba sebesar Rp 283,10 miliar. Jumlah itu tumbuh hingga 126% bila dibandingkan periode sama tahun lalu

Laura menambahkan, tantangan saat ini lebih ke arah fokus penjualan proyek menengah bawah. Sebab, CTRA terbilang merupakan pemain baru di kelas tersebut. “Harus ciptakan kenaikkan di volume untuk mencapai penjualan,” tutur Laura.

Sementara itu, analis Mega Capital Sekuritas Andrian M. Priyatna mengatakan, CTRA memiliki portofolio yang strategis di tengah kawasan Jakarta Bogor Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek) yang cukup menjual.

Sebab, Jabodetabek adalah wilayah yang strategi dan padat penduduk. Apalagi sejumlah pembangunan infrastruktur baru menjulang di sana. “Ke depan penjualan properti CTRA bakal naik tertopang Jabodetabek,” kata Andrian dalam risetnya 10 Juni 2019.

Adapun Laura bilang, secara kinerja pendapatan dan laba bersih CTRA sepertinya tidak akan ke mana-mana karena fokus saat ini telah berubah ke segmen menengah ke bawah. Memang sejauh ini penjualan CTRA masih on track, tetapi masih belum dapat dipastikan sampai dengan akhir tahun.

Sejalan, Rudy juga memprediksi pendapatan CTRA sampai dengan akhir tahun masih di kisaran Rp 7,6 triliun seperti akhir tahun lalu. Begitu pun untuk laba bersih diramal tetap di level Rp 1,13 triliun sampai dengan akhir tahun.

Untuk itu Rudy merekomendasikan buy untuk saham CTRA dengan target sampai dengan akhir tahun di level Rp 1.310. Senada, Laura dan Andian sama-sama merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.400 dan Rp 1.200 sampai dengan akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×