Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
Sebagai informasi, hingga kuartal pertama tahun ini CTRA meraih laba sebesar Rp 283,10 miliar. Jumlah itu tumbuh hingga 126% bila dibandingkan periode sama tahun lalu
Laura menambahkan, tantangan saat ini lebih ke arah fokus penjualan proyek menengah bawah. Sebab, CTRA terbilang merupakan pemain baru di kelas tersebut. “Harus ciptakan kenaikkan di volume untuk mencapai penjualan,” tutur Laura.
Sementara itu, analis Mega Capital Sekuritas Andrian M. Priyatna mengatakan, CTRA memiliki portofolio yang strategis di tengah kawasan Jakarta Bogor Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek) yang cukup menjual.
Sebab, Jabodetabek adalah wilayah yang strategi dan padat penduduk. Apalagi sejumlah pembangunan infrastruktur baru menjulang di sana. “Ke depan penjualan properti CTRA bakal naik tertopang Jabodetabek,” kata Andrian dalam risetnya 10 Juni 2019.
Adapun Laura bilang, secara kinerja pendapatan dan laba bersih CTRA sepertinya tidak akan ke mana-mana karena fokus saat ini telah berubah ke segmen menengah ke bawah. Memang sejauh ini penjualan CTRA masih on track, tetapi masih belum dapat dipastikan sampai dengan akhir tahun.
Sejalan, Rudy juga memprediksi pendapatan CTRA sampai dengan akhir tahun masih di kisaran Rp 7,6 triliun seperti akhir tahun lalu. Begitu pun untuk laba bersih diramal tetap di level Rp 1,13 triliun sampai dengan akhir tahun.
Untuk itu Rudy merekomendasikan buy untuk saham CTRA dengan target sampai dengan akhir tahun di level Rp 1.310. Senada, Laura dan Andian sama-sama merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.400 dan Rp 1.200 sampai dengan akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News