Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Minat milenial dan Gen Z untuk melakukan investasi saham di bursa Amerika Serikat (AS) semakin tinggi. Sejak diluncurkan bulan lalu, jumlah penggunanya menunukkan pertumbuhan positif.
Jesse Choi selaku Co-CEO Reku mengungkapkan bahwa sejak peluncuran Saham AS, Reku mencatat pertumbuhan positif dengan 70% pengguna Saham AS merupakan generasi milenial dan Gen Z. Ini menunjukkan minat dan kesadaran generasi muda dalam berinvestasi cukup besar.
Apalagi didorong dengan tawaran harga yang terjangkau. Mulai dari US$ 1, investor sudah bisa berinvestasi saham AS di Reku. Kemudian, fitur-fitur yang mudah dan nyaman semakin meminimalisir barriers seperti kebingungan dalam berinvestasi. Sehingga berinvestasi bukan lagi menjadi hal yang rumit dan menakutkan bagi kalangan muda.
Walaupun mayoritas investor muda baru memiliki pengalaman kurang dari 3 tahun, Jesse melihat, potensi return juga masih menjadi daya tarik dalam memilih instrumen investasi.
“Mereka (investor muda) cenderung mencari alternatif investasi berpotensi memberikan imbal hasil yang stabil, namun tetap optimal dibandingkan instrumen lain yang sudah sudah dimiliki sebelumnya. Karakteristik ini dapat ditemukan di Saham AS yang pertumbuhannya positif secara jangka panjang," ujar Jesse dalam siaran pers, Rabu (23/10).
Baca Juga: Ekspansi Aset Global, Reku Luncurkan Instrumen Saham AS
Selama 10 tahun terakhir, Saham AS tumbuh rata-rata 15%, menggambarkan stabilitas performa instrumen ini. Sehingga Saham AS menjadi pilihan diversifikasi yang strategis bagi investor muda. Jesse optimis bahwa Reku mampu menjangkau lebih banyak investor muda kedepannya.
"Reku juga sudah menyiapkan rencana pengembangan produk yang akan semakin memudahkan investor berinvestasi Saham AS, untuk melengkapi fitur yang sudah ada saat ini,” sambung dia.
Walau demikian, tingkat literasi khususnya generasi milenial dan Gen Z masih harus terus ditingkatkan. Apalagi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat literasi keuangan Gen Z hanya sebesar 44,04% atau lebih rendah 3,94% dari generasi milenial.
Berdasarkan riset Reku, sebanyak 40% masyarakat menghadapi kesulitan dalam memahami berita terkait Saham AS. Untuk itu, manajemen terus berupaya melakukan program literasi ke berbagai generasi, termasuk kalangan investor muda. Melalui fitur Insights, Reku merangkum informasi dengan berbagai metodologi dan teknik analisis yang mudah dipahami dalam satu score untuk memudahkan investor dalam mengambil keputusan.
Baca Juga: Setahun Jadi Pionir Fitur Staking, Reku Catatkan Pertumbuhan 3 Kali Lipat
Investor dapat dengan mudah mengetahui pemberitaan di media massa dan perbincangan di media sosial, serta memberikan notifikasi kepada investor ketika suatu perusahaan Saham AS tiba-tiba viral di Buzz Score. Investor juga bisa memantau status harga Saham AS yang sedang diskon di Valuation Score yang serta mengidentifikasi perusahaan dengan fundamental yang kuat dan performa positif di Quality Score.
Selain itu, Jesse mengatakan, fitur lain yang digemari generasi muda ialah Packs yang membantu investor berinvestasi ke sejumlah Saham AS dengan performa positif sekaligus serta berinvestasi seperti investor global ternama seperti Nancy Pelosi dan Harvard Endowment Fund.
“Ke depannya, Reku akan melanjutkan pengembangan fitur-fitur serta program edukasi yang bukan hanya menjembatani investor muda untuk berinvestasi, namun juga turut meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat khususnya generasi milenial dan Gen Z di Indonesia,” pungkas Jesse.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News