Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu platform investasi kripto di Indonesia, Reku menghadirkan jenis instrumen investasi terbaru yaitu saham AS. Adapun investor bisa berinvestasi saham AS mulai dari US$1.
Co-CEO Reku, Jesse Choi melihat bahwa penetrasi saham AS belum maksimal di Indonesia padahal pasar saham AS secara keseluruhan menunjukkan performa yang kuat.
Secara historis, saham AS tumbuh rata-rata 12% per tahun dan 15% dalam 10 tahun terakhir.
Baca Juga: Tertekan di Agustus, Simak Tanggal Penting Pasar Kripto di Bulan September 2024
"Ekspansi ini bertujuan untuk menghubungkan masyarakat ke instrumen investasi aset global yang potensial untuk mencapai tujuan keuangannya dengan lebih percaya diri," jelas Jesse dalam siaran pers, Kamis (19/9).
Adapun investasi saham AS ini bermitra dengan Pasar FX, perusahaan pialang berjangka Indonesia yang telah memperoleh izin PALN dan Peserta Perdagangan Sistem Alternatif dari Bappebti.
Dalam kaitannya, PasarFX menggandeng Alpaca Securities LLC, pialang Amerika Serikat dalam bertransaksi Saham AS. Alpaca Securities juga terdaftar di Securities and Exchange Commission (SEC) dan Financial Industry Regulatory Authority (FINRA) untuk mentransaksikan jual beli saham AS langsung di pasar saham AS (NYSE dan NASDAQ).
Baca Juga: Reku Optimistis Transaksi Kripto Capai Rp 1000 Triliun, Ini Pendorongnya
Lebih lanjut Jesse mengatakan bahwa saham AS di Reku menawarkan gratis konversi IDR-USD dan trading fee hanya 0,25%. Reku sendiri saat ini menyediakan 600 saham AS di platformnya.
Selain itu Reku menyediakan fitur yang bertujuan untuk membantu investor memahami perusahaan saham AS secara mendalam dengan waktu yang singkat, dan memudahkan investor berinvestasi pada sejumlah Saham AS dengan performa terbaik.
Adapun mekanisme jual beli saham AS di aplikasi Reku dilakukan melalui Bursa Berjangka Jakarta (JFX) dan dijamin oleh KBI.
Dari segi legalitas, para pengguna Reku yang telah melakukan investasi saham AS dapat melihat transaksi dan jumlah kepemilikannya langsung pada sistem yang disediakan JFX dan KBI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News