kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.220   -84,00   -0,52%
  • IDX 7.893   101,21   1,30%
  • KOMPAS100 1.117   11,96   1,08%
  • LQ45 830   6,60   0,80%
  • ISSI 263   5,24   2,03%
  • IDX30 429   3,31   0,78%
  • IDXHIDIV20 492   4,68   0,96%
  • IDX80 124   0,93   0,75%
  • IDXV30 128   0,92   0,73%
  • IDXQ30 138   1,74   1,27%

Rupiah Kembali Menguat pada Rabu (13/8), Ekonom Beberkan Pemicunya


Rabu, 13 Agustus 2025 / 17:41 WIB
Rupiah Kembali Menguat pada Rabu (13/8), Ekonom Beberkan Pemicunya
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Jakarta, Senin (28/7/2025).KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/07/2025. Nilai mata uang rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring dirilisnya data indeks harga konsumen AS.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sering dirilisnya data indeks harga konsumen AS.

Melansir Bloomberg, pada Rabu (13/8), rupiah spot ditutup menguat 0,54% ke level Rp 16.202 per dolar AS.

Sementara itu, mengacu Jisdor BI, rupiah ditutup di posisi Rp 16.237, menguat 0,37% dari Rp 16.298 pada perdagangan sebelumnya.

Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede mencermati penguatan rupiah hari ini didorong rilis Consumer Price Index (CPI) AS Juli yang menunjukkan inflasi headline tetap 2,7% yoy, di bawah konsensus 2,8%. 

“Sehingga, ini memicu repricing pemangkasan suku bunga The Fed pada September dan menekan indeks dolar AS,” katanya kepada Kontan, Rabu (13/8).

Baca Juga: Ekspektasi Pemangkasan Bunga The Fed Tekan Dolar, Rupiah Bisa Menguat?

Bahkan, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut pemotongan 50 bps perlu dipertimbangkan, sejalan dengan tekanan Presiden Trump agar pelonggaran lebih agresif.

Efeknya, mata uang Asia serempak menguat dengan Rupiah dan Baht memimpin, sementara imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun cenderung turun. 

Dari sisi domestik, Josua melihat minat asing ke Surat Berharga Negara (SBN) meningkat. Lelang SBN terbaru membukukan penawaran Rp 162 triliun atau tertinggi sejak setidaknya 2016). 

“Yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun pun stabil turun, sehingga menambah pasokan valuta asing dan menopang rupiah,” jelasnya.

Untuk Kamis (14/8), Josua mencermati, fokus utama tetap data ekonomi AS karena bisa mengubah ekspektasi besaran pemotongan Fed. Komentar pejabat AS dan tekanan politik ke The Fed juga sensitif bagi dolar AS.

Sementara itu, dari domestik, arah arus pada SBN pasca-lelang dan antisipasi Rancangan APBN 2026 yang akan dipaparkan pada Jumat, 15 Agustus 2025 menjadi penentu tambahan.

“Dampaknya ke rupiah akan terbatas, selama disiplin fiskal, yaitu kurang dari 3% terhadap PDB defisit, tetap terjaga,” tegas Josua.

Dengan dolar AS yang cenderung lemah dan arus masuk SBN masih positif, Josua menaksir rupiah bisa bergerak di kisaran Rp 16.125–16.250 dengan perkiraan data AS kembali dovish.

Baca Juga: Rupiah di Pasar Spot Pagi Ini Menguat ke Level Rp 16.261 per Dolar AS, Rabu (13/8)

Selanjutnya: Lewat Semester I-2025, Vale Indonesia (INCO) Telah Serap Capex US$ 224,5 Juta

Menarik Dibaca: Jadwal Pertandingan Final UEFA Super Cup 2025: PSG vs Tottenham (14/8/2025)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×