Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pemecahan nilai saham alias stocksplit mampu mempercantik bursa, karena langkah ini bisa meningkatkan likuiditas. Bukan hanya itu, likuiditas yang tinggi semakin memperbesar peluang investor dengan modal cekak untuk mendapatkan keuntungan (gain) tinggi.
Beberapa waktu yang lalu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menjelaskan, harga saham yang sudah terlampau mahal, atau di kisaran Rp 500 - Rp 25.000 per saham bisa menjadi alasan tepat untuk stocksplit.
Akan tetapi, bukan serta-merta dengan harga itulah stocksplit bisa dilakukan. Alasan stocksplit kian kuat, jika saham yang beredar di publik atau free float ada di atas 10%. "Jika sudah berada dalam kondisi tersebut, maka urgensi stocksplit baru ada," imbuhnya.
Nah, tengok saham PT Multi Bintang Tbk (MLBI) yang kini ada di level Rp 1,4 juta per saham. Free float saham MLBI juga sudah berada di atas 10%, tepatnya 17,47% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh, atau sekitar 3,68 juta saham.
"Tapi, semua langkah terkait ekspansi, stock split, dana, market share, dan produk baru belum bisa kami ungkap sekarang," tukas Michael Chin, Presiden Direktur MLBI, seusai kegiatan RUPSLB MLBI, Selasa (16/7).
Tapi, pada Februari lalu, manajemen MLBI sempat menyatakan, jika stock split bergantung dengan pemegang saham utama MLBI. Selama tidak ada perintah dari pengendali, maka stock split tidak akan dilakukan.
Artinya, saat ini keputusan stock split ada di tangan Heineken International B.V, karena telah mengambil alih 75,1% saham MLBI yang dikempit sebelumnya oleh Asia Pacific Breweries Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News