Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Multi Bintang Tbk (MLBI) tak hanya menjual bir putih seperti Bir Bintang dan Heineken saja. Tapi, emiten yang harga per sahamnya mencapai jutaan rupiah ini juga menjual bir hitam dengan merek Guinness Foreign Extra Stout (FES).
Sebenarnya, FES bukan produk orisinil dari MLBI. Manajemen hanya memiliki hak ekslusif untuk memasarkan FES yang merupakan produk asli buatan Diageo Great Britain Limited (DGBL).
Nah, berdasarkan laporan keuangan MLBI, perjanjian kerjasama dimulai sejak tahun 2003 lalu, dan memiliki tenor kontrak perjanjian selama sepuluh tahun. Artinya, kontrak bakal habis akhir tahun ini.
Sayang, manajemen enggan mengungkapkan bagaimana kelanjutan kerjasama ini ke depannya. "Semua hal terkait ekspansi, stock split, dana, market share, dan produk baru belum bisa kami ungkap sekarang," tegas Micahel Chin, Presiden Direktur MLBI, seusai kegiatan RUPSLB MLBI, Selasa (16/7).
Catatan saja, hak ekslusif penjualan FES disertai dengan kewajiban pembayaran royalti kepada DGBL sebesar 8,5% dari total penjualan bersih merek FES. Namun, hingga berita ini diturunkan, manajemen masih belum membalas pertanyaan yang dilontarkan KONTAN, khususnya terkait data penjualan FES.
Tapi, sebagai gambaran, untuk tahun buku full years MLBI yang berakhir pada September 2012, tercatat ada total penjualan bersih sebesar Rp 1,57 triliun. Angka ini naik 29% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 1,22 triliun.
Dari total penjualan bersih itu, sebesar Rp 1,55 triliun diperoleh dari penjualan dalam negeri, sementara sisanya Rp 13,46 miliar didapat dari penjualan ekspor. Jika dirinci lebih jauh, maka penjualan semua bir termasuk bir hitam dan putih MLBI sebesar Rp 1,41 triliun, dan sisanya, Rp 161,06 miliar diperoleh dari penjualan soft drink.
Situs resmi guinness.com melansir, pangsa pasar Guinness di Indonesia mencapai 34%, dan itu merupakan pangsa pasar terbesar Guinness di Asia Pasifik. Bukan hanya itu, angka itu juga membuat Indonesia masuk ke dalam enam negara terbesar pembeli Guinness, setelah Inggris, Irlandia, Nigeria, Amerika Serikat dan Kamerun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News