kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saraswanti (SAMF) Optimitis Pendapatan Lebih Dari Rp 1,85 Triliun di 2021


Jumat, 25 Februari 2022 / 13:47 WIB
Saraswanti (SAMF) Optimitis Pendapatan Lebih Dari Rp 1,85 Triliun di 2021
ILUSTRASI. Pabrik pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF).


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) optimistis bisa mencatatkan kinerja yang positif sepanjang tahun 2021. Bahkan, emiten produsen pupuk ini meyakini target kinerja perusahaan pada tahun 2021 dapat tercapai.

Sebelumnya, SAMF memasang target bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 1,85 triliun pada tahun 2021. Target tersebut naik 31,2% jika dibandingkan dengan perolehan pendapatan SAMF yang sebesar Rp 1,41 triliun pada 2020 silam

"Untuk kinerja 2021 sebenarnya proses audit masih berlangsung sampai saat ini. Namun kami optimistis target tersebut dapat tercapai karena didorong oleh tingginya permintaan pupuk," kata Direktur SAMF Dadang Suryanto kepada Kontan.co.id, Jumat (25/2).

Baca Juga: Begini Jurus Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Antisipasi Fluktuasi Bahan Baku Pupuk

Menurut Dadang, pada tahun ini, kinerja positif Saraswanti akan kembali berlanjut mengingat permintaan terhadap pupuk masih tinggi. Hal ini tidak terlepas dari tingginya harga komoditas crude palm oil (CPO) sepanjang tahun 2022 berjalan yang pada akhirnya mendorong produksi CPO.

Maklum, mayoritas permintaan pupuk NPK milik SAMF datang dari perusahaan produsen sawit. Bahkan, penjualan pupuk SAMF ke perusahaan-perusahaan sawit mendominasi pendapatan SAMF dengan sekitar 90% dari keseluruhan pendapatan.

Bahkan, tingginya permintaan pupuk ini tercermin dari keberhasilan SAMF mengamankan kontrak pengadaan pupuk yang akan didistribusikan mulai kuartal pertama dan kuartal kedua 2022.

"Nilainya mencapai sekitar Rp 1 triliun," ujar Dadang.

Baca Juga: Simak Alasan Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Ingin Tambah Kapasitas Produksi

Seiring dengan tingginya potensi permintaan pupuk dari para pelanggan, SAMF pun berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi permintaan tersebut.

Dia bilang, salah satunya adalah dengan memastikan komitmen pasokan bahan baku dari para supplier baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pasalnya, untuk memproduksi pupuk NPK, sekitar 60% bisa dipenuhi dari dalam negeri, sedangkan 40% komponen lainnya dipenuhi lewat impor.

Dadang menambahkan, ketersediaan bahan baku dan logistik merupakan salah satu kendala yang bisa dihadapi oleh SAMF pada tahun ini. Oleh sebab itu, memastikan komitmen para supplier untuk memasok bahan baku jadi salah satu prioritas perusahaan pada tahun ini.

Saat ini SAMF telah bekerja sama dengan salah satu distributor pupuk jenis KCL/MOP, Champa International Pte Ltd, yang berkantor di Singapura, untuk pengamanan kebutuhan bahan baku sepanjang tahun 2022. Pengamanan kebutuhan bahan baku KCL/MOP sebanyak 75.000 metrik ton diperuntukkan bagi salah satu anak usaha SAMF, yakni PT Anugerah Pupuk Makmur (APM).

Baca Juga: Saraswanti Anugerah (SAMF) Garap Kontrak Pengadaan Pupuk Rp 1 Triliun hingga Q2 2022

Persiapkan Ekspansi

Seiring dengan potensi tingginya permintaan pupuk di tahun ini, Dadang menyebut bahwa SAMF sedang dalam proses kajian untuk melakukan peningkatan kapasitas produksi untuk mengimbangi permintaan tersebut. Nantinya, proses penambahan kapasitas dilakukan pada anak usaha, yakni PT Dupan Anugerah Lestari.

Ia menuturkan, sampai saat ini, kajian tersebut masih terus dilakukan karena menyangkut variabel yang tidak sedikit, seperti besaran peningkatan kapasitas, lokasi pabrik, target pasar, ketersediaan bahan baku, logistik, sumber pendanaan, dan sebagainya.

"Proses ekspansi pabrik masih berlangsung dan sesuai jadwal, yang diharapkan mulai beroperasi pada akhir kuartal kedua 2022," terang dia.

Baca Juga: Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Optimistis Mengejar Penjualan Rp 2,4 Triliun

Saat ini, SAMF memiliki pabrik di lima lokasi dengan total kapasitas mencapai 600.000 ton per tahun. Rincinya, pabrik di Mojokerto I di Jawa Timur dengan kapasitas 100.000 ton, Pabrik Mojokerto II (100.000 ton), Pabrik Medan I (80.000 ton), Pabrik Medan II (160.000 ton), dan Pabrik Sampit di Kalimantan Tengah berkapasitas 160.000 ton.

SAMF sedang menggelar ekspansi dengan menambah kapasitas 100.000 ton di Pabrik Mojokerto II. Dengan begitu, nantinya kapasitas pabrik SAMF bakal meningkat dari 600.000 ton menjadi 700.000 ton per tahun. Untuk ekspansi pabrik tersebut, SAMF menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sekitar Rp 105 miliar.

 

Tak hanya berupaya menambah produksi, Dadang menyebut SAMF juga terus berupaya untuk memperluas jangkauan pasarnya.  Selain tetap fokus menyasar sentra-sentra perkebunan sawit di Sumatra dan Kalimantan yang menjadi basis target penjualan. SAMF juga tengah berupaya melakukan pembukaan pasar-pasar baru di Indonesia bagian timur masih dan akan terus dilakukan, utamanya di Sulawesi dan Papua.

"Untuk tahun 2022, kami percaya diri bisa menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan. Kami memasang target penjualan hingga Rp 2,4 triliun sepanjang tahun ini, atau 30% lebih tinggi dibandingkan target tahun lalu," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×