kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham sektor teknologi diprediksi tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan


Jumat, 15 Oktober 2021 / 13:55 WIB
Saham sektor teknologi diprediksi tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan
ILUSTRASI. Pialang memonitor layar perdagangan saham di Jakarta, Senin (6/9/2021). ?KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham teknologi diproyeksikan akan meningkat pesat dalam beberapa tahun ke depan seiring banyaknya minat investor yang masuk. Praktisi Pasar Modal, Erman Sumirat mengatakan, kondisi tersebut tidak terlepas dari fenomena digitalisasi bisnis yang terus terjadi beberapa tahun terakhir. 

Dalam webinar Paradigma Keuangan dan Pasar Modal Ekosistem Industri Digital, dia bilang efisiensi sumber daya manusia kian tergeser oleh teknologi. Kondisi ini yang memicu saham teknologi kian diminati investor di pasar modal. 

"Digitalisasi bisnis salah satu prioritas industri, di mana efisiensi kinerja teknologi digital sudah banyak dilakukan saat ini," ujarnya.

Saat ini, kata dia, bursa saham sudah menyentuh angka Rp 6.500 triliun. Dari berbagai sektor usaha, saham teknologi menjadi emiten paling unggul. "Sektor teknologi sampai saat ini merupakan primadona," ujar Erman.

Baca Juga: BEI: Aturan multiple voting share (MVS) bakal rilis dalam waktu dekat

Menurutnya, perusahaan yang memimpin kapitalisasi market pada 2008 rata-rata bergerak di sektor minyak dan gas (migas). "Pada 2021 dari 10 perusahaan besar di dunia, sebanyak 7 perusahaan bergerak di sektor teknologi," katanya.

Bahkan, kontribusi saham teknologi terhadap digitalisasi bisnis bisa menguasai pasar Asia Tenggara. Kontribusi  digitalisasi bisnis Indonesia diproyeksikan akan tembus US$124 miliar dari total US$ 300 miliar pada 2025 di Asia Tenggara.

Selain itu, ada lima sektor bisnis yang diperkirakan mengalami pertumbuhan  sangat pesat beberapa tahun ke depan antara lain e-commerce, media massa, transportasi, travel, dan financial services.

"Sebagai contoh, telemedicine ini ramai sekali. Di Indonesia terwakili HaloDoc. Bahkan bulan lalu, jumlah klik lebih banyak dari Gojek," katanya.

Selanjutnya: Pasar modal memiliki peran vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×