kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Saham sektor properti mulai bangkit


Selasa, 24 Juli 2018 / 07:45 WIB
Saham sektor properti mulai bangkit


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah volatilitas pasar, saham konstruksi dan properti menunjukkan tren penguatan. Mengutip Bloomberg,  sepanjang bulan ini hingga Senin (23/7), indeks sektor konstruksi dan properti naik 3,39%, ketiga terbaik di Bursa Efek Indonesia.

Optimisme sektor properti juga tercermin dari moncernya kinerja dua emiten pendatang baru. Jaya Sukes Makmur (RISE) dan  Pollux Properti (POLL) masing-masing melejit 205,52% dan 141,46%.

Kinerja saham big caps, seperti Sentul City (BKSL) juga moncer dengan naik 13,64% pada bulan ini. Pakuwon Jati (PWON) juga menguat 5,92%.

Meski demikian, sejumlah saham masih terkoreksi, seperti, Bumi Serpong Damai (BSDE) yang turun 9,90%.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menyebut, sektor properti sedang bullish consolidation. Beberapa emiten properti menikmati marketing sales yang tinggi.

Hal ini mengindikasikan sektor properti sebenarnya tidak lesu. “Pelonggaran aturan loan to value (LTV) jadi sentimen positif penggerak sektor properti, sehingga rebound," ungkap Nafan, kemarin.

Tapi, Hadrian Maynard, Head of Marketing Universal Broker Indonesia, mengingatkan, kenaikan ini masih bersifat jangka pendek. Menurut dia, secara teknikal pergerakan saham belum menembus level konfirmasi atau masih dalam tahap konsolidasi.

Nafan menjagokan BSDE, PWON dan Alam Sutera (ASRI). Menurut dia, meski saham BSDE masih turun, tapi marketing sales konsisten stabil. Emiten ini juga punya banyak landbank untuk mengembangkan proyek residensial dan komersial.

Sementara, PWON punya apartemen yang bisa meningkatkan pendapatan berulang atau recurring income.

ASRI mengembangkan kawasan strategis Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali dan properti di sekitarnya. Pertemuan IMF di Bali berpotensi memoles kinerja emiten ini.

Nafan antara lain merekomendasikan beli BSDE, PWON dan ASRI. Target harga masing-masing di Rp 1.630, Rp 625 dan Rp 416 per saham.

Kemarin, PWON ditutup di Rp 555, BSDE Rp 1.410 dan ASRI level Rp 326 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×