kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham sektor properti mulai bangkit


Selasa, 24 Juli 2018 / 07:45 WIB
Saham sektor properti mulai bangkit


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah volatilitas pasar, saham konstruksi dan properti menunjukkan tren penguatan. Mengutip Bloomberg,  sepanjang bulan ini hingga Senin (23/7), indeks sektor konstruksi dan properti naik 3,39%, ketiga terbaik di Bursa Efek Indonesia.

Optimisme sektor properti juga tercermin dari moncernya kinerja dua emiten pendatang baru. Jaya Sukes Makmur (RISE) dan  Pollux Properti (POLL) masing-masing melejit 205,52% dan 141,46%.

Kinerja saham big caps, seperti Sentul City (BKSL) juga moncer dengan naik 13,64% pada bulan ini. Pakuwon Jati (PWON) juga menguat 5,92%.

Meski demikian, sejumlah saham masih terkoreksi, seperti, Bumi Serpong Damai (BSDE) yang turun 9,90%.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menyebut, sektor properti sedang bullish consolidation. Beberapa emiten properti menikmati marketing sales yang tinggi.

Hal ini mengindikasikan sektor properti sebenarnya tidak lesu. “Pelonggaran aturan loan to value (LTV) jadi sentimen positif penggerak sektor properti, sehingga rebound," ungkap Nafan, kemarin.

Tapi, Hadrian Maynard, Head of Marketing Universal Broker Indonesia, mengingatkan, kenaikan ini masih bersifat jangka pendek. Menurut dia, secara teknikal pergerakan saham belum menembus level konfirmasi atau masih dalam tahap konsolidasi.

Nafan menjagokan BSDE, PWON dan Alam Sutera (ASRI). Menurut dia, meski saham BSDE masih turun, tapi marketing sales konsisten stabil. Emiten ini juga punya banyak landbank untuk mengembangkan proyek residensial dan komersial.

Sementara, PWON punya apartemen yang bisa meningkatkan pendapatan berulang atau recurring income.

ASRI mengembangkan kawasan strategis Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali dan properti di sekitarnya. Pertemuan IMF di Bali berpotensi memoles kinerja emiten ini.

Nafan antara lain merekomendasikan beli BSDE, PWON dan ASRI. Target harga masing-masing di Rp 1.630, Rp 625 dan Rp 416 per saham.

Kemarin, PWON ditutup di Rp 555, BSDE Rp 1.410 dan ASRI level Rp 326 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×