Reporter: Michelle Clysia Sabandar | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencatatkan kinerja yang cukup positif dalam kuartal I-2018. Buktinya, pendapatan PWON dalam naik 19% dari kuartal I 2017.
Banyak analis yang melihat Pakuwon sebagai emiten properti yang positif. Mereka menganggap, Pakuwon masih mampu menjaga kinerjanya dan kemungkinan masih akan mengalami kenaikan di kuartal II 2018.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Akhmad Nurcahyadi mengatakan dalam risetnya per 10 Juli 2018, masih melihat, Pakuwon berpotensi menjaga kinerjanya melalui kontinutias ekspansi dan deleveraging.
"Di tengah ancaman kenaikan suku bunga KPR/KPA dan pelemahan tukar rupiah, kami masih melihat kinerja PWON masih positif," kata Akmad.
Pada kuartal I 2018, sebanyak 24% pembeli proyek Pakuwon menggunakan tunai, lalu 20% dengan tunai bertahap. Sedangkan 35% menggunakan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Apalagi, target penjualan adalah pembeli menengah ke atas, dengan average sale price (ASP) pre-sale sebesar Rp 2 miliar.
Senada, analis Trimegah Sekuritas Wisnu Budhiargo juga mengatakan, kenaikan suku bunga KPR/KPA dampaknya akan minim terhadap PWON. Karena mereka masih mempunyai surat obligasi yang bisa digunakan untuk melakukan ekpansi.
"Selain itu, pendapatan mereka juga masih cukup kuat dari hasil penjualan mereka," katanya.
Rencana Ekpansi
Tahun ini, Pakuwon tengah berfokus dengan rencana ekspansi di Bekasi. Sekadar tahu saja, PWON merupakan emiten properti yang cukup ternama di Surabaya dan hampir sebagian pusat pembangunan mereka berada di sana.
Akmad menuturkan menyukai rencana ekspansi Pakuwon di luar Jakarta dan Surabaya. Ia juga menilai proyek penambahan tower di Gandaria City dan Kota Kasblanka merupakan proyek yang sukses.
Namun menurut Wisnu, saat ini Pakuwon masih melihat kondisi pasar di Bekasi terlebih dahulu. Sebenarnya, emiten ini masih banyak diminati oleh pasar dengan berpenghasilan kelas menengah yang di mana harganya berarti masih wajar.
"Fasilitasnya yang disediakan PWON menjadi daya tarik utamanya karena bisa melengkapi kebutuhan pasar," ujarnya.
Karena biasanya setiap membangun apartemen, biasanya juga akan dibangun mall. Sehingga konsumen diberikan kemudahan dan tidak perlu keluar lagi jika ingin jalan-jalan.
Seperti dalam pemberitaan Kontan 26 Juni, Pakuwon baru saja menambahkan capex 2018. Perusahaan menyiapkan dana Rp 2,96 triliun. Awalnya, perusahaan memperkirakan hanya akan menghabiskan capex Rp 2,3% untuk tahun ini.
Penambahan capex dikatakan Wisnu sebagai salah satu langkah antisipasi untuk ekspansi pembangunan mereka di Bekasi jika benar terealisasikan. Karena untuk pembangunan di Bekasi membutuhkan modal.
Rencananya ekspansi ini akan dirilis tahun ini. Namun mereka juga masih melihat kondisi pasar terlebih dahulu dan bisa saja rencana launching diundur tahun depan.
Selain Bekasi, Pakuwon sebenarnya juga ada rencana pembangunan di Simatupang, Jakarta Selatan. Namun sepertinya masih belum akan di launching tahun ini karena mereka masih berfokus dengan rencana ekspansi di Bekasi.
Pergerakan yang dianggap masih positif dan banyak diminati oleh pasar Akhmad maupun Wisnu merekomendasikan buy untuk saham PWON. Akhmad memberikan target harga Rp 767 per saham sedangkan Wisnu Rp 790 per saham.
Analis Maybank Kim eng, Aurellia Setiabudi juga merekomendasikan buy untuk saham PWON. Ia memberikan target harga Rp 730 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News