kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham-saham lapis bawah jadi top gainers sepanjang Mei 2021


Kamis, 20 Mei 2021 / 18:27 WIB
Saham-saham lapis bawah jadi top gainers sepanjang Mei 2021
ILUSTRASI. Saham lapis kedua dan ketiga dengan kapitalisasi pasar kecil masih mendominasi jajaran saham dengan penguatan tertinggi.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham lapis kedua dan ketiga dengan kapitalisasi pasar kecil masih mendominasi jajaran saham dengan penguatan tertinggi (top gainers) sepanjang Mei 2021.

Melansir Bloomberg, Kamis (20/5), per penutupan hari ini, saham PT Saraswanti Angerah Makmur Tbk (SAMF) masih memuncaki klasemen top gainers. Sepanjang Mei 2021, saham produsen pupuk majemuk ini menguat 377,39% ke level Rp 1.900 per saham. Dalam sepekan, saham SAMF menguat 78,40%. Hari ini, saham SAMF terkena suspend karena kenaikannya yang luar biasa.

Di posisi kedua ada saham PT Lionmesh Prima Tbk (LMSH), dengan penguatan 322,97% sepanjang Mei 2021. Sama seperti SAMF, saham  produsen jaringan besi beton ini juga terkena suspend bursa.

Kemudian, ada saham PT Temas Tbk (TMAS) yang menguat 112,05% ke level Rp 352 per saham. Dalam sepekan saja, saham emiten pelayaran ini melejit 98,87%. Di posisi keempat terdapat saham PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) yang menguat 91,77%. Kelima, terdapat saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) yang naik 89,78% di bulan Mei 2021.

Baca Juga: IHSG diramal menguat terbatas pada perdagangan akhir pekan ini

Melangkapi 10 besar saham top gainers, yakni saham PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) dengan penguatan 70,09%, PT Budi Starch and Sweetener Tbk (BUDI) yang menguat 69,6%, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) dengan penguatan 66,44%, PT Multipolar Tbk (MLPL) yang menguat  66,06%, dan saham PT Inter Delta Tbk (INTD) dengan penguatan 64,76%.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, penguatan saham-saham lapis bawah ini didorong oleh sentimen beragam. Untuk saham LUCK dan NFCX misalnya, terdorong karena ekspektasi pasar terhadap sektor teknologi.

Baca Juga: Rilis data neraca dagang turut menopang IHSG

Sementara untuk SAMF, kemungkinan besar terdorong oleh sentimen rencana  pembagian dividen. Pembagian dividen tersebut akan diajukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) Tahunan yang akan digelar pada 24 Mei 2021 mendatang.

Sementara itu, kenaikan saham MLPL dan juga PT T Matahari Putra Prima TbK ( MPPA), memiliki sentimen yang sama, yakni terkait akuisisi sebagian saham MPPA oleh Gojek. Sebagai gambaran, MLPL merupakan pemegang saham pengendali MPPA, dimana MLPL mengempit 2,88 miliar saham MPPA atau setara 38% dari keseluruhan saham.

William menilai, naiknya saham-saham lapis bawah juga tidak terlepas dari menurunnya saham-saham blue chips yang akhirnya menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). “Kalau blue chips menurun dan menekan indeks, juga akan membuat perhatian pelaku pasar tertuju pada saham 3rd liner (lapis bawah),” terang William kepada Kontan.co.id, Kamis (20/5).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, dari sisi volume, kecenderungan saham-saham ini memiliki volume yang kecil. Sehingga, untuk rekomendasi saham-saham ini lebih ke arah spekulasi. Namun demikian, para pelaku pasar dapat mencermati dari pergerakan saham MLPL. “Kami perkirakan nampaknya masih ada potensi upside ke area Rp 446 dan best case-nya ke level Rp 540,” terang Herditya.

Baca Juga: IHSG menguat 0,64% pada Kamis (20/5), dua saham telko top gainers LQ45

Sementara menurut William, dari kesepuluh saham tersebut, NFCX, BUDI dan MLPL lebih layak dicermati. Hal ini karena penguatan yang terjadi di ketiga saham ini belum seberapa dibanding yang lain. Selain itu, saham-saham ini juga lebih likuid, sehingga tingkat risikonya lebih kecil.

Proyeksi William, target harga MLPL berada di rentang Rp 400-Rp 424, target harga NFCX di rentang Rp 4.800-Rp 5.000, dan target harga saham BUDI di level Rp 250. 

Baca Juga: Tak berdaya, rupiah ditutup melemah 0,59% ke Rp 14.375 per dolar AS pada hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×