Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Saham-saham perbankan pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (24/4) masih berada di zona merah kendati Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan atau BI Rate pada level 5,75%.
Berdasarkan data RTI, pada penutupan perdagangan hari ini saham bank pelat merah seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) ditutup susut 0,80% ke level Rp 3.730, selanjutnya PT Bank Mandiri sahamnya ditutup melemah 0,20% ke level Rp 4.890, PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) sahamnya susut 1,08% ke level Rp 2.760.
Namun saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI) menguat 0,48% ke level Rp 4.170, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga menguat 0,50% ke level Rp 1.015.
Baca Juga: Bos BCA Buka Suara Terkait Pelemahan Harga Saham Perbankan
Di jajaran bank swasta, PT Bank Central Asia (BBCA) sahamnya juga terlihat berada di zona merah atau turun 2,87% ke level Rp 8.475, begitu juga saham PT Bank CIMB Niaga (BNGA) anjlok 6,74% ke level Rp 1.730/saham.
Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila melihat, saham bank pelat merah masih berfundamental kuat dan undervalue. Selain itu juga ada rencana buyback yang bisa menambah kepercayaan investor.
Di sisi lain, untuk bank swasta, menurutnya masih dibayangi suku bunga acuan yang masih tinggi dan outlook ke depannya yang belum jelas arahnya, hingga kekhawatiran perlambatan ekonomi sudah mulai mereda.
"Lalu juga data loan growth Indonesia melemah ke sekitar 9% sehingga ada kekhawatiran perlambatan loan growth kedepannya sampai ada sinyal penurunan suku bunga acuan," kata Indy kepada kontan.co.id, Kamis (24/4).
Tapi ia melihat, saham-saham ini dalam jangka pendek akan bergerak sideways.
"Tetapi dengan outlook suku bunga acuan yang bisa turun dan perekonomian yang stabil maka ada arus asing juga yang masuk ke emerging dan emiten perbankan yang fundamental kuat ini," tambahnya.
Baca Juga: Saham 3 Bank Ini Masuk Cum Date Pekan Ini, Bagaimana Rekomendasinya?
Indy pun menyarankan, untuk saat ini bisa akumulasi saham-saham perbankan seperti BMRI dengan target jangka panjang Rp 6.100, BBNI juga dinilai menarik karena valuasi menarik dengan target Rp 5.000 dan BBRI dengan target Rp 5.250.
Tak berbeda, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan mengatakan, untuk emiten perbankan di tahun 2025, prospeknya secara umum masih tergolong positif.
"Potensi penurunan suku bunga acuan, pertumbuhan permintaan kredit, serta percepatan digitalisasi dan efisiensi operasional menjadi faktor utama yang dapat mendorong kinerja bank-bank di Indonesia, meskipun di tengah perlambatan ekonomi global dan domestik," katanya.
Selain itu, saat ini, valuasi saham perbankan juga dinilai sudah tergolong murah, sehingga menjadi momen yang menarik untuk mulai melakukan akumulasi, terutama bagi investor jangka menengah hingga panjang.
Ia pun merekomendasikan, saham BBCA dengan target pasar Rp 9.250, BRIS dengan target pasar Rp 3.200, dan BMRI tp Rp 5.450.
Selanjutnya: Dapen BTN Catatkan Hasil Investasi Rp 85,92 Miliar per Maret 2025
Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Hanya 4 Hari Periode 24-27 April 2025, Cek di Sini!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News