Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 dan Nasdaq kembali mencetak rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua berturut-turut pada Rabu (13/8/2025), didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) semakin dekat memulai siklus pelonggaran moneter.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 463,66 poin atau 1,04% menjadi 44.922,27. S&P 500 naik 20,82 poin atau 0,32% ke 6.466,58, sementara Nasdaq Composite bertambah 31,24 poin atau 0,14% menjadi 21.713,14.
Indeks Russell 2000, yang memantau saham berkapitalisasi kecil dan sensitif terhadap suku bunga, melonjak hampir 2% ke level tertinggi dalam enam bulan.
Baca Juga: Wall Street Menguat di Tengah Harapan Penurunan Suku Bunga The Fed
Meski demikian, sebagian saham teknologi melemah setelah reli kuat sehari sebelumnya. Saham-saham besar seperti Nvidia, Alphabet, dan Microsoft, bagian dari kelompok “Magnificent Seven” turun karena investor menunggu katalis pertumbuhan baru.
Sebaliknya, Apple menguat 1,6% setelah Bloomberg melaporkan rencana ekspansi ke sektor robot bertenaga AI, keamanan rumah, dan layar pintar.
Katherine Bordlemay, Wakil Kepala Manajemen Portofolio Klien di Goldman Sachs Asset Management, menilai valuasi pasar saat ini tinggi.
Namun, menurutnya, kinerja pendapatan tetap menjadi faktor utama, dengan perbedaan imbal hasil saham di AS berada di salah satu tingkat tertinggi dalam tiga dekade terakhir.
Pasar kini sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin, berdasarkan data FedWatch Tool CME.
Baca Juga: Wall Street Menguat, Fokus Investor Tertuju pada Keputusan Suku Bunga The Fed
Penurunan suku bunga terakhir terjadi pada Desember lalu. Menteri Keuangan Scott Bessent bahkan memprediksi penurunan agresif sebesar 50 basis poin mungkin dilakukan, mengingat data ketenagakerjaan yang melemah.
Sektor perawatan kesehatanyang tertekan hampir sepanjang tahun menguat 1,6% dan menjadi salah satu dari 11 sektor S&P 500 dengan kinerja terbaik.
Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, menyatakan pihaknya masih menilai apakah tarif impor akan memicu inflasi sementara atau berkelanjutan, yang akan memengaruhi keputusan pemangkasan suku bunga.
Di sisi korporasi, CoreWeave, perusahaan pusat data AI yang didukung Nvidia, anjlok hampir 21% setelah melaporkan kerugian kuartalan lebih besar dari perkiraan. Sementara itu, Paramount Skydance melonjak 36,7% usai memperoleh hak siar eksklusif Ultimate Fighting Championship (UFC) selama tujuh tahun.
Di Bursa Efek New York (NYSE), jumlah saham naik mengalahkan saham turun dengan rasio 4,05 banding 1, dengan 630 titik tertinggi baru dan 56 titik terendah baru. Di Nasdaq, rasio saham naik terhadap saham turun mencapai 2,53 banding 1.
Baca Juga: JPMorgan Proyeksikan Suku Bunga The Fed akan Turun pada September
S&P 500 membukukan 40 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 2 titik terendah, sedangkan Nasdaq mencatat 149 titik tertinggi dan 69 titik terendah.
Volume perdagangan di bursa AS tercatat 16,9 miliar lembar saham, lebih rendah dari rata-rata 18,3 miliar lembar saham dalam 20 sesi sebelumnya.
Selanjutnya: Kesalahan yang Kerap Dilakukan Orang ber-IQ Tinggi, Cek Solusinya ala Warren Buffett
Menarik Dibaca: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Pramuka 2025, Pakai 14 Agustus di Media Sosial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News