Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham dengan kapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi pemberat sejak awal tahun. Indeks saham justru digerakkan oleh saham-saham dengan nilai kapitalisasi pasar kecil dan menengah.
Lihat saja, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya menguat 1,52% dalam tujuh bulan sejak awal tahun 2021. Indeks LQ45 yang mengukur kinerja harga 45 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar justru turun 11,96% sejak awal tahun.
Sebaliknya, indeks SMC Composite yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah justru menguat 14,41%.
Perbandinga serupa bisa dilihat antara indeks Papan Utama yang turun 7,44% ketika indeks Papan Pengembangan melaju 61,85%.
Baca Juga: Kinerja IDX BUMN20 masih tertekan sejak awal tahun, begini kata analis
Berdasarkan data BEI, saham-saham dengan kapitalisasi besar justru menjadi laggard atau pemberat IHSG. Pemberat utama IHSG adalah saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang merosot 42,6% sejak awal tahun.
Berikut saham pemberat IHSG sejak awal tahun, urut berdasarkan point terhadap indeks:
- Unilever Indonesia (UNVR) yang harganya turun 42,6% ytd
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang harganya turun 11%
- HM Sampoerna (HMS) yang harganya turun 30,6%
- Astra International (ASII) yang harganya turun 21,7%
- Bank Mayapada Internasional (MAYA) yang harganya turun 68,5%
- Bank Mandiri (BMRI) yang harganya turun 9,9%
- Semen Indonesia (SMGR) yang harganya turun 38%
- United Tractors (UNTR) yang harganya 26,5%
- Bank Negara Indonesia (BBNI) yang harganya turun 22,6%