Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks IDX BUMN20 masih tertekan. Berdasarkan data BEI, kinerja IDX BUMN20 tercatat turun 15,28% sejak awal tahun (ytd).
Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menilai, IDX BUMN20 juga banyak berisikan bank-bank besar. Di tengah kondisi pandemi ini, ia menilai adanya resiko kenaikan NPL sehingga berpengaruh pada proyeksi penurunan pendapatan sehingga harga sahamnya mengalami penurunan.
Di sisi lain, dengan masuknya dua saham yakni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) dan saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) juga dinilainya belum akan berpengaruh terhadap kinerja indeks. "Sebab secara kapitalisasi tidak terlalu besar sehingga tidak memberikan pengaruh signifikan," ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (29/7).
Baca Juga: BBCA akan stock split dengan rasio 1:5
Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus berpendapat bahwa turunnya kinerja IDX BUMN20 bukan menandakan saham-saham tersebut tidak menarik. "Mungkin lebih pada belum saatnya dilirik," sebutnya.
Sebab, untuk ke depannya Nico menilai, bagi pelaku pasar dan investor yang memiliki target investasi jangka panjang, kondisi ini menjadi salah satu momen yang tepat untuk melakukan akumulasi beli.
"Apalagi dalam IDX BUMN20 masih ada banyak saham yang menarik, seperti BMRI, BBTN, BBRI, BBNI, JSMR, TLKM, dan BRIS yang perlahan tapi pasti mulai mengalami kenaikan," terangnya.
Wawan melihat, untuk saat ini katalis yang dapat mengangkat kinerja IDX BUMN20 yakni isu kesehatan. Menurutnya, apabila terjadi penurunan angka penyebaran Covid-19 dan PPKM semakin dilonggarkan akan menjadi pemicu untuk IHSG naik.
Baca Juga: Penjualan mobil hingga harga komoditas buat prospek Astra International (ASII) cerah
"Selama sudah ada ekspektasi yang kuat maka saya yakin investor akan memburu saham-saham ini karena secara valuasi rata-rata murah," ujarnya.