Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, Pulina Nityakanti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kinerja JARR semester I 2025
Mengutip Kontan, kinerja perusahaan agroindustri kelapa sawit PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) tercatat naik di paruh pertama tahun 2025.
Penjualan JARR naik 18,66% yoy ke Rp 2,04 triliun per semester I 2025. Sebelumnya, penjualan JARR sebesar Rp 1,71 triliun per semester I 2025.
Berdasarkan produk, penjualan JARR ditopang penjualan segmen fatty acid methyl ester (FAME) sebesar Rp 1,72 triliun. Lalu, segmen crude glycerine (CG) menyumbang Rp 111,44 miliar, segmen palm fatty acid distillate (PFAD) Rp 105,18 miliar, segmen minyak goreng Rp 47,23 miliar.
Kemudian, segmen kernel berkontribusi Rp 33,41 miliar, segmen fatty matter (FM) Rp 15,54 miliar, dan segmen tandan buah segar (TBS) Rp 2,18 miliar.
Beban pokok penjualan sebesar Rp 1,74 triliun di akhir Juni 2025, naik dari Rp 1,54 triliun pada periode sama tahun lalu.
Alhasil, laba bruto menjadi Rp 300,10 miliar per akhir kuartal II 2025, naik xx% secara tahunan alias year on year (yoy) dari Rp 175,81 miliar.
Laba bersih tahun berjalan naik 82,57% yoy menjadi Rp 160,39 miliar per semester II 2025, dari Rp 87,84 miliar per semester I tahun lalu.
Dengan raihan itu, laba per saham dasar JARR menjadi Rp 17,38 di akhir Juni 2025, naik dari sebelumnya Rp 9,52 di akhir Juni 2024.
Per 30 Juni 2025, JARR punya jumlah aset Rp 4,03 triliun. Ini naik dari Rp 4,10 triliun per 31 Desember 2024.
Tonton: IHSG Terus Anjlok Jelang Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (1/8)
Analisis saham JARR
Masih mengutip Kontan, menurut Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta, peningkatan knerja JARR sepanjang Januari-Juni 2025 itu wajar. Sebab, permintaan untuk produk crude palm oil (CPO) tengah meningkat.
Ke depan, kinerja emiten CPO masih bisa terapresiasi lantaran ada potensi peningkatan konsumsi domestik di paruh kedua tahun 2025.
“Kinerja ekspor CPO juga bertumbuh dan berjalan progresif. Terutama, jika ada pemulihan ekonomi global,” ujar Nafan kepada Kontan, Senin (28/7/2025).
Dengan kondisi perekonomian China dan India yang baik, permintaan untuk CPO juga berpotensi positif. Sebab, China dan India adalah negara importir CPO terbesar di dunia.
Dari dalam negeri, sentimen pendorong kinerja emiten sawit berasal dari penerapan B40 dan naik menjadi B50 di tahun 2026.
Apalagi, JARR merupakan emiten sawit yang fokus memproduksi biodiesel dengan pelanggan terbesarnya adalah PT Pertamina Patra Niaga, yaitu sebanyak 55% dari total penjualan perseroan sepanjang semester I 2025.
Selanjutnya: Cek Denda Resmi Pelanggaran Ganjil Genap di Jakarta, Meleng Isi Dompet Bisa Terkuras
Menarik Dibaca: Cara Menurunkan Asam Urat pada Lansia, Lebih Aman dan Mudah dilakukan di Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News