Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya kasus Covid-19 belakangan ini turut mendorong harga saham emiten di sektor kesehatan.
Sepekan terakhir, Indeks Sektor Kesehatan menanjak sebesar 1,72%.
Sejak November 2023, kasus Covid-19 memang kembali meningkat di kawasan ASEAN, tak terkecuali di Indonesia.
Rata-rata kasus harian Indonesia terkini naik sekitar 30 hingga 40 kasus. Salah satu penyebabnya adalah munculnya sub-varian baru.
Baca Juga: Kenaikan Harga Saham Farmasi Diprediksi Hanya Sementara
Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menjadi saham yang harganya naik paling tinggi dalam sepekan terakhir, yakni sebesar 67,84% ke harga Rp 1.670 per saham.
Saham farmasi lain, PT Indofarma Tbk (INAF) juga mengakumulasi kenaikan 35,71% seminggu ini.
Sedangkan saham distributor alat kesehatan seperti jarum suntik, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) telah melambung hingga 62,62% ke Rp 870 per saham.
Tak hanya saham-saham emiten farmasi yang menanjak, saham PT Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) yang merupakan produsen masker, juga dilanda aksi beli.
Edi Chandren, Investment Analyst Lead Stockbit Sekuritas menyoroti kenaikan saham KAEF yang cukup tinggi.
"Kami menilai kenaikan harga saham yang signifikan ini sebagai overexcitement para pelaku pasar," katanya.
Baca Juga: Ini Langkah Kimia Farma (KAEF) Mitigasi Kenaikan Harga Impor Bahan Baku
Sementara itu, Direktur Utama Kiwoom Sekuritas Indonesia Chang-kun Shin mengatakan, kenaikan harga saham emiten kesehatan ini kemungkinan cuma bersifat sementara.
Sehingga, harga saham sektor ini juga bisa kembali turun lagi jika angka Covid-19 melandai.Apalagi kondisi saat ini berbeda dengan kasus Covid-19 pertama kali di tahun 2019.
Sekarang, tingkat kekebalan dari vaksinasi sudah lebih tinggi dari sebelumnya. Shin menyarankan investor wait and see dan investor bisa melakukan trading jangka pendek KLBF dengan potensi upside antara 5%-6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News