Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran umum saham perdana atau initial public offfering (IPO) saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) memberi cuan besar kepada investor. Harga saham CBDK terbang tinggi usai IPO. Untuk hari ini, Selasa 14 Januari 2025, apakah saham CBDK perlu dijual atau dibeli?
PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) melakukan IPO dengan harga Rp 4.060 per saham. Pada perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) itu naik 25% ke posisi harga Rp 5.075 per saham.
Dalam IPO ini, emiten properti itu melepas 566.894.500 saham biasa atas nama atau sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp 20 per saham. CBDK pun meraup dana segar sekitar Rp 2,3 triliun dari aksi IPO ini.
CBDK juga mencatatkan kelebihan permintaan alias oversubscribed sekitar 344,28 kali, dengan sekitar 168.874 investor yang berpartisipasi dalam penawaran saham ini.
Presiden Direktur CBDK, Steven Kusumo mengatakan, dana dari IPO ini akan dipakai oleh CBDK untuk melakukan penyertaan saham terhadap anak usahanya, PT Industri Pameran Nusantara (IPN).
Baca Juga: Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Di ATM BCA Mandiri BNI BRI Kalau Lupa Bawa Dompet
Saat ini, IPN sedang membangun Nusantara International Convention and Exhibition (NICE) yang merupakan bagian dari MICE untuk melengkapi ekosistem dalam CBD PIK 2.
“NICE akan menjadi salah satu ruang pusat konvensi dan pameran terbesar di Indonesia yang dapat menghasilkan pendapatan berulang pertama bagi CBDK,” ujarnya saat IPO CBDK, Senin (13/1).
NICE dibangun di atas luas bidang tanah sekitar 19 hektar (ha) dan dirancang sebagai elemen strategis yang melengkapi ekosistem CBD PIK 2 dengan bertambahnya area pusat konvensi dan pameran sekitar 120.000 meter persegi (m2).
“Proyek ini diharapkan dapat mulai beroperasi secara parsial pada September 2025, sehingga dapat turut meramaikan sektor industri pusat konvensi dan pameran nusantara,” tuturnya.
Tonton: Dukung Program Makan Bergizi, PM Ishiba Bakal Tawarkan Paket Kerja Sama
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengamati, kenaikan saham pada hari perdana saat perdagangan merupakan tren yang biasa terjadi saat IPO.
“Meskipun begitu, untuk perjalanan selanjutnya harus dicek lagi, apakah kinerja dan harganya bisa lanjut bagus setelah IPO,” ujarnya saat ditemui Kontan, Senin (13/1).
Jika dilihat secara sektoral, CBDK masih menghadapi tantangan di era suku bunga tinggi yang membuat permintaan calon konsumen bisa lemah.
Terlepas dari sentimen sektoral, CBDK menjadi primadona di mata investor yang tercermin dari kelebihan permintaan sampai 344,28 kali. Menurut Martha, hal itu disebabkan valuasi harga saham CBDK yang lebih murah dibandingkan dengan harga saham induk usahanya, PANI.
Melansir RTI, price to earning ratio (PER) CBDK sebesar 34,99 kali. Sementara, PER PANI sebesar 432,63 kali.
Di sisi lain, bank tanah alias land bank yang dimiliki CBDK juga berada di kawasan premium yang menyasar pasar menengah ke atas. Hal itu juga menjadi nilai tambah dibandingkan dengan emiten properti lain yang kebanyakan memiliki aset di wilayah yang terpencar.
Melansir prospektus perusahaan, pendapatan prapenjualan alias marketing sales CBDK per semester I 2024 untuk segmen kavling tanah komersial sebesar Rp 747,3 miliar, segmen produk komersial Rp 242,07 miliar, dan penjualan rumah tapak atau residensial Rp 184,92 miliar.
Dengan fokus bisnis properti area komersial, Martha melihat, CBDK berpotensi mencatatkan pendapatan berulang alias recurring income yang baik. “Kinerja CBDK juga akan menjadi sentimen positif bagi kinerja keuangan dan saham PANI ke depannya,” ungkapnya.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer menilai CBDK berpotensi tumbuh dengan pengembangan kawasan yang cukup strategis. "Risiko perlambatan sektor properti akibat kenaikan PPN dan suku bunga juga perlu diperhatikan,” ujarnya kepada Kontan, Senin (13/1).
Menurut Mifta, saham CBDK memiliki prospek bagus untuk investasi. “Meskipun begitu, disarankan untuk wait and see saham-saham yang baru IPO, karena volatilitas masih sangat tinggi sampai beberapa pekan setelahnya,” ungkapnya.
Founder Stocknow.id, Hendra Wardana melihat, CBDK yang bergerak di sektor properti dan pariwisata dengan fokus pada pembangunan kawasan MICE, memiliki potensi besar untuk berkembang. Terutama, dengan adanya pemulihan sektor ini pasca-pandemi.
Proyek-proyek besar yang sedang dijalankan kemungkinan dapat menarik minat investor yang percaya pada pertumbuhan sektor properti.
Namun, valuasi CBDK tergolong mahal dengan PER Trailing Twelve Months (TTM) antara 22,5x hingga 30,5x dan PBV Annualized antara 7,4x hingga 10,0x.
“Ini menunjukkan bahwa CBDK sudah diperdagangkan dengan harga premium, sehingga risiko koreksi harga perlu diwaspadai,” ujarnya kepada Kontan, Senin (13/1).
Baca Juga: Harga Melesat, Investor IPO Saham RATU Untung 141% 4 Hari, Hari Ini Jual atau Beli?
Selanjutnya: Donald Trump Bakal Telepon Vladimir Putin, Kapan Waktunya?
Menarik Dibaca: Promo Imlek Mako Bakery x BRI Ada Diskon Rp 200.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News