kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Pasar Saham Jepang Naik 10,2% Hari Ini (6/8) Setelah Anjlok 12,4% Kemarin


Selasa, 06 Agustus 2024 / 14:39 WIB
Pasar Saham Jepang Naik 10,2% Hari Ini (6/8) Setelah Anjlok 12,4% Kemarin
ILUSTRASI. Reli Nikkei membantu mengangkat pasar saham Asia lainnya pada Selasa (6/8).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pasar saham Jepang bangkit tajam pada hari Selasa (6/8) dari aksi jual tajam sesi sebelumnya. Kemarin, pasar saham Jepang anjlok dua digit karena komentar dan data Federal Reserve membuat investor berhenti sejenak dari kekhawatiran mereka atas valuasi ekuitas dan kemungkinan resesi Amerika Serikat (AS).

Reli acuan Nikkei, setelah kejatuhan pasar terbesar dalam satu hari sejak kejatuhan Black Monday 1987, terjadi saat yen membalikkan kenaikannya. Dalam perdagangan yang bergejolak, Nikkei ditutup naik 10,2% pada 34.675,46, setelah jatuh 12,4% pada hari Senin.

Indeks ditutup naik 3.217,04 poin, mencatat kenaikan poin harian terbesar yang pernah ada. Kenaikan ini juga merupakan persentase kenaikan harian terbesar Nikkei sejak Oktober 2008. Topix yang lebih luas naik 9,3% menjadi 2.434,21.

Investor terguncang oleh kejatuhan pasar saham global minggu lalu. Risiko resesi AS dan kekhawatiran pembatalan investasi yang didanai oleh yen yang murah, memicu aksi jual pasar saham Jepang pada hari Senin.

Para trader tampaknya mempertimbangkan kembali tingkat keparahan respons awal mereka, membeli kembali saham saat harga sedang turun.

"Secara fundamental, tidak ada perubahan signifikan bagi ekonomi Jepang. Pembatalan carry trade yang lebih banyak mendorong banyak momentum penjualan," kata Ray Sharma-Ong, kepala solusi investasi multi-aset untuk Asia Tenggara di abrdn kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG Menghijau 1,11% ke 7.137,87 pada Sesi I Selasa (6/8)

Reli Nikkei membantu mengangkat pasar saham Asia lainnya. Semalam, imbal hasil safe haven AS juga telah naik dari posisi terendah sebagai tanda kepanikan mereda.

Namun ketidakpastian tetap ada. Analis memperkirakan kemungkinan pergerakan pasar yang lebih fluktuatif dalam waktu dekat.

"Kami belum yakin apakah ini hanya jeda sesaat atau akan ada lebih banyak tekanan yang menyusul," kata Matt Simpson, analis pasar senior di City Index.

Sementara itu, pejabat Jepang bergegas menenangkan pasar. Perdana Menteri JEpang Fumio Kishida mendesak kehati-hatian dan meminta para pelaku pasar untuk tetap tenang.

Pertemuan trilateral darurat Kementerian Keuangan, Badan Layanan Keuangan, dan Bank of Japan diadakan pada pukul 13.00 WIB untuk membahas pasar.

Baca Juga: Kelesuan Ekonomi & Global Menekan IHSG

BOJ terburu-buru?

Khoon Goh, kepala penelitian Asia di ANZ mencatat bahwa Nikkei juga bangkit kembali dalam berbagai tingkat setelah tiga kali sebelumnya mengalami penurunan dua digit, termasuk setelah krisis keuangan global pada tahun 2008 dan gempa bumi Tohoku pada tahun 2011.

"Namun, butuh beberapa saat sebelum Nikkei bangkit kembali dari semua penurunan itu," kata dia.

Dari 11 Juli hingga penutupan hari Senin di level 31.458,42, Nikkei telah kehilangan 113 triliun yen (US$ 792 miliar) dari nilai pasar puncaknya.

"Penurunan hari Senin menjadi pengingat bahwa hampir mustahil untuk mendiversifikasi risiko ekuitas berdasarkan wilayah (atau berdasarkan sektor atau gaya) selama koreksi besar atau pasar yang lesu," kata Stephen Dover, kepala strategi pasar dan kepala Franklin Templeton Institute di Franklin Templeton.

"Peluang akan muncul, tetapi menurut pandangan kami, masih terlalu dini untuk mengambil tindakan pada titik ini," ujar Dover.

Baca Juga: Bursa Jepang Rebound 8% Selasa (6/8) Pagi; Pasar Asia Lainnya Juga Dibuka Pulih

Minggu lalu, BOJ menaikkan suku bunga ke level yang belum pernah terlihat dalam 15 tahun, sebuah langkah agresif yang menurut para analis juga membuat pasar ketakutan terutama karena kekhawatiran akan kemungkinan resesi AS.

"Pasar khawatir (BOJ) mungkin akan mengetatkan kebijakan terlalu cepat," kata Kenji Abe, kepala strategi di Daiwa Securities.

BlackRock Investment Institute hari ini mengatakan bahwa mereka melihat risiko lebih besar dari salah langkah kebijakan BOJ dan sedang meninjau posisi overweight mereka di Jepang.

Pada hari Selasa, saham-saham besar seperti saham terkait chip Tokyo Electron, naik lebih dari 16% dan Advantest, naik 15,5%. Lonjakan kedua saham menyokong kenaikan Nikkei yang cukup besar.

Investor startup yang berfokus pada AI SoftBank Group melonjak 12,1%, dan perusahaan induk Uniqlo Fast Retailing naik 7,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×