kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham BBTN sudah turun 24,41% sejak awal tahun, begini rekomendasi analis


Senin, 21 Oktober 2019 / 20:49 WIB
Saham BBTN sudah turun 24,41% sejak awal tahun, begini rekomendasi analis
ILUSTRASI. Pengunjung mengakses portal rumahmurah BTN di Kantor Pusat Bank BTN Jakarta, kamis (13/12/2018). Bank Tabungan Negara (BTN) optimistis tahun 2019 bisa menyalurkan pembiayaan KPR sebanyak 850.000 unit. Jumlah itu naik 100.000 unit dibandingkan target tahun


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu, rencana rights issue emiten itu kemungkinan besar sulit direalisasikan. Sebab, kendalanya bagi BTN adalah jika emiten itu melakukan rights issue perlu melalui PMN (Penyertaan Modal Negara) karena bagian dari Bank BUMN.

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Rahmi Sari Marina menilai rencana BBTN untuk melakukan rights issue di tahun 2020 tertunda akibat pemerintah tidak ada memasukkan BTN ke dalam daftar penanaman modalnya.  Maka, penerbitan subdebt menjadi kunci untuk menopang CAR Bank Tabungan Negara di atas level minimum. 

Baca Juga: Dana nasabah sebanyak Rp 58,95 miliar dibobol orang dalam, begini penjelasan Bank BNI

Menurut Rahmi, dampak terbesar dari penundaan rights issue BBTN adalah tingginya credit cost bank tersebut dan berdampak pada penekanan laba BTN. Namun, Rahmi memproyeksi dengan modal tambahan sekitar Rp 5 triliun, BTN dapat bertahan dengan implementasi PSAK 71.

Ketiga analis tersebut senada menyarankan BTN merealisasikan aksi korporasi yang direncanakan emiten itu guna menambah modal bisnisnya. Jika rencana rights issue agak tersendat, ketiga analis itu menyarankan melakukan penerbitan subdebt terlebih dahulu, kemudian sekuritisasi aset, baru rights issue.

Suria merekomendasi beli saham BBTN karena valuasi yang murah, dengan target harga Rp 2.850. Sebastian merekomendasi beli dengan target harga Rp 2.600. Sedangkan Rahmi menyarankan hold dengan target harga Rp 2.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×