kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rusia Memperbesar Pemangkasan Ekspor, Harga Minyak Naik Tipis


Senin, 27 Februari 2023 / 10:07 WIB
Rusia Memperbesar Pemangkasan Ekspor, Harga Minyak Naik Tipis
ILUSTRASI. Harga minyak naik tipis pada awal perdagangan Senin (27/2) akibat rencana Rusia untuk memperdalam pengurangan pasokan minyak.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik tipis pada awal perdagangan Senin (27/2) akibat rencana Rusia untuk memperdalam pengurangan pasokan minyak. Sementara meningkatnya risiko inflasi global dan meningkatnya persediaan minyak mentah di Amerika Serikat (AS) membebani harga.

Pukul 9.48 WIB, harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) berada di US$ 76,39 per barel atau menguat 0,09%. Sedangkan harga minyak mentah Brent turun 0,05%, ke US$ 83,20 per barel.

Rusia berencana untuk memotong ekspor minyak dari pelabuhan barat hingga 25% pada bulan Maret dari pengiriman Februari. Rencana pemangkasan ini lebih besar ketimbang yang diumumkan sebelumnya sebesar 5% dari produksi selama bulan tersebut.

Baca Juga: Pasar Saham Global Turun Pekan Lalu, Suku Bunga The Fed Diprediksi Lebih Tinggi

Persediaan minyak di AS berada pada level tertinggi sejak Mei 2021 dan menahan kenaikan harga lebih lanjut. Di sisi lain, pertemuan Federal Reserve AS menandakan pengetatan moneter lebih lanjut dan reli yang kuat dalam dolar minggu lalu.

"Minyak sepertinya ingin tetap dalam kisaran perdagangan sampai kita memiliki pandangan yang lebih jelas dengan pembukaan kembali Covid China dan seberapa buruk resesi yang akan ditimbulkan Fed terhadap ekonomi AS," kata Edward Moya, analis OANDA kepada Reuters.

Kepala eksekutif kilang Polandia PKN Orlen mengatakan, Rusia telah menghentikan pasokan minyak ke Polandia melalui pipa Druzhba. Rusia mengambil langkah ini sehari setelah Polandia mengirimkan tank Leopard pertamanya ke Ukraina.

Baca Juga: Kinerja Emiten LQ45 Ciamik, Saham Bluechip Pilihan Berikut Layak Dilirik

Dua minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina, harga melonjak ke rekor tertinggi hampir US$ 128 per barel karena kekhawatiran pasokan. Tetapi sejak itu, harga minyak mereda karena kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

"Data PMI manufaktur China untuk bulan Februari akan menjadi kunci untuk mengarahkan harga minyak minggu ini. Rebound data ekonomi China akan meningkatkan sentimen dan meningkatkan prospek permintaan," kata Tina Teng, analis CMC Markets.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×