Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar masih bergerak di level paling lemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sejak April 2020. Kamis (20/10) pukul 11.50 WIB, kurs rupiah spot berada di Rp 15.577 per dolar AS.
Kurs rupiah di pasar spot melemah 0,51% ketimbang penutupan perdagangan kemarin pada Rp 15.498 per dolar AS. Dalam sepekan, rupiah mengakumulasi pelemahan 1,40%.
Tekanan pada nilai tukar rupiah makin dalam di hari kedua rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) hari ini. Sebanyak 19 dari 31 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan BI akan mengerek suku bunga 50 basis points (bps) ke 4,75%. Sebanyak 11 ekonom memperkirakan kenaikan 25 bps dan satu ekonom memperkirakan kenaikan 75 bps.
Baca Juga: Yield US Treasury Tertinggi Sejak 2008, Ini Efeknya ke Pasar SUN
Tak cuma pengaruh RDB BI, pelemahan rupiah hari ini sebenarnya kompak dengan pergerakan mata uang Asia. Tapi memang pelemahan rupiah paling dalam, menurut data Bloomberg.
Mata uang Asia juga cenderung melemah terhadap dolar AS. Rupiah memimpin pelemahan, disusul oleh dolar Taiwan, won Korea, rupee India, ringgit Malaysia, peso Filipina, dolar Singapura, dan yen Jepang. Sementara yuan China, baht Thailand, dan dolar Hong Kong menguat terhadap the greenback.
Baca Juga: Rupiah Melemah ke Rp 15.580 pada Kamis (20/10) Pagi, Terburuk Sejak April 2020
"Penguatan nilai tukar dolar AS terus berlanjut di pasar Asia dan kondisi penurunan pasar saham juga menyokong dolar AS," kata Alvin Tan, head of Asia FX strategy RBC Capital Markets di Singapura kepada Bloomberg, Kamis (20/10).
Indeks dolar masih menguat pada siang ini. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ini menguat dalam tiga hari perdagangan terakhir ke 112,99.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News